Rabu, 16 Januari 2013

Memori Double Decker di Kota Pahlawan



Moda Raksasa Di Dekade 80an 



Bila anda seringkali terkesima dengan bus tingkat klasik warna merah yang menjadi ciri khas Kota London, Kota Pahlawan pun tidak juga pernah memiliki memori serupa.

Istilah double-decker merujuk pada istilah kerennya dari Bis Tingkat. Kendaraan ini pernah juga berseliweran di jalan-jalan protokol seperti jalan Tunjungan pada era dekade 80an. Bus setinggi hampir 5 meteran ini merupakan kendaraan publik yang paling digemari olerh anak-anak. Pasalnya, anak-anak selalu meminta duduk dilantai kedua sembari menikmati pemandangan kota.

Bis Tumpuk, istilah lain yang digunakan oleh sebagian warga kota, yang ada di Surabaya merupakan salah satu produksi Inggris dengan merk Leyland Atlantean. Surabaya sendiri memiliki dua depo Bus Tumpuk. Yakni di Jagir (seperti dalam foto) dan Rungkut. Bus Kota Tingkat ini dimiliki DAMRI ini melayani rute Aloha sampai Tugu Pahlawan, sebelum viaduct Tugu Pahlawan rute Bus dibelokkan ke kiri. Pada waktu itu di Tugu Pahlawan masih terdapat jalan disamping Viaduct sehingga Bus tidak melewati Viaduct.

Berikut rute yang pernah dilayanani double decker ini : Aloha - Waru - A.Yani - RSI - Bonbin - Ry Darmo - Urip Sumoharjo - Basuki Rahmat - Embong Malang - Blauran - Bubutan - Tembaan - Gemblongan - Tunjungan - Jl.Gub Suryo (d/h Pemuda) - Jl.Pang.Sudirman - Urip Sumoharjo - Raya Darmo - Raya Wonokromo (Bus tidak naik melewati tol Mayangkara) - A.Yani - Waru - Putar balik Aloha.

Akan tetapi mulai awal dekade 90an bus ini sudah tidak beroperasi lagi di Surabaya. Mungkin dikarenakan ukuran bus yang mempunyai tinggi kurang lebih 5 meteran ini sudah tidak efisien lagi dipergunakan, walaupun mampu memuat penumpang 2 kali bus biasa. Penyebab lainnya yakni bus double decker ini membutuh ruang yang longgar ketika melintas di ruas jalan dan jalan yang rata relatif mulus agar kestabilan tetap terjaga. Bahkan ada juga alasan sukarnya persediaan suku cadang dan mahalnya biaya perawatan. Konon, suku cadangnya sendiri harus didatangkan dari negeri pembuat.  Adakah rencana untuk merevitalisasi kembali moda ini di Kota pahlawan? 

Padahal Bus ini bisa jadi sebagai angkutan alternatif yang efektif, selain dapat memuat penumpang lebih banyak, bus ini dijadikan angkutan moda untuk tujuan pariwisata oleh pemerintah setempat. Ambil contoh yang dilakukan di Jokowi menjabat sebagai Walikot Solo dan tak lupa Double decker klasik yang ada di Kota London yang dijadikan kendaraan khas dan unik di ajang Olympic Games plus  sebagai ajang promosi wisata dan keunikan lainnya





Kelebihan Bus Tingkat
Ada beberapa kelebihan dari si Doubledecker ini. Menurut Wikipedia kelebihannya ntara lain:
  • Pemakaian ruang jalan yang hemat. Tentu donk, dengan adanya 2 lantai bus ini, maka akan menghemat ruang jalan yang dipake, jadi kapasitas 2 bus bisa dipangkas menjadi 1 bus. Jadi bisa menghemat pemakaian jalan.
  • Sesuai dengan trayek angkutan yang demand-nya tinggi. Dengan daya angkut yang besar, Bus Tingkat bisa menjadi solusi sarana transportasi di daerah yang banyak penumpangnya.
  • Disenangi untuk pariwisata. Di beberapa negara, Bus Tingkat banyak yang dikhususkan untuk tujuan pariwisata. Bahkan banyak juga yang atapnya terbuka, sehingga lebih leluasa dalam menikmati pemandangan sekitar.





Kekurangan Bus Tingkat
Ada kelebihan, pasti ada kekurangan juga donk, nah beberapa kekurangan dari Bus Tingkat antara lain:
  • Tidak stabil, karena posisi titik beratnya tinggi, sehingga hanya sesuai untuk medan yang datar. Walaupun Surabaya itu berada di tanah yang datar, namun semakin banyaknya fly over yang akan dibangun, sehingga agak kesulitan bagi Bus Tingkat.
  • Tidak semua jalan bisa dilalui karena batasan tinggi maupun kelandaian jalan. Yup, banyak fly over dan underpass yang dibangun dapat membatasi ruang gerak si Bus Tingkat ini.
  • Jalannya yang lambat. Mungkin karena bebannya besar sehingga mempengaruhi pada kecepatan si Bus Tingkat ini. Banyak orang yang dalam keadaan tergesa-gesa menghindari untuk naik bus Tingkat karena alesan lambat. Kasarnya kaya keong. hahaha




 Terus, kenapa Bus Tingkat dihapuskan?

Sebenernya gak ada keterangan resmi kenapa Bus Tingkat itu dihapuskan, tapi ada beberapa faktor yang bisa memperkuat kenapa Bus Tingkat ini menjadi Almarhum. hehe
  • Suku cadang yang sulit dicari. Menurut pihak DAMRI, suku cadang itu harus diimpor dari luar negeri dan harganya pun mahal.
  • Kurang aman, karena terlalu tinggi, selain itu rata-rata Bus Tingkat masih menggunakan transmisi otomatis yang sederhana yang mengakibatkan kurang nyamannya saat perpindahan gigi, jadi ndut-ndutan gitu bus-nya.
  • Bus kurang stabil, jadi sering goyang-goyang, apalagi yang di lantai 2.
  • Katanya sering terjadi kecelakaan saat melewati terowongan yang ternyata tidak pas.


jo

1 komentar:

  1. Sekarang bangkainya masih ada gak ya pak, saya sedang nyari buat museum. Tolong kalau masih ada hubungi saya di 081393054000

    BalasHapus