Selasa, 23 Juli 2019

Metode Kelas: Teknik Speaking Drill Bahasa Inggris


 
image resource link:
https://www.teachingenglish.org.uk/article/role-play
Teknik Speaking Drill Bahasa Inggris

Geser Gaes!

Semua guru berharap setiap individu memperoleh hal sama dalam praktek belajar speaking. Realita yang ada siswa hanya memperoleh beberapa menit saja untuk berbicara, lantaran mereka banyak menghabiskan waktu menunggu giliran berbicara alias lebih banyak hanya mendengarkan saja saat teman-temannya sedang praktek. Melihat minimnya kesempatan per individu, apakah yakin mereka bakalan mahir dalam masa belajar mereka. Saya sendiri sangsi. Apabila diposisi siswa, tentunya saya akan merasa lekas boring bilamana hanya aktif 10/40 menit saya habiskan menunggu giliran speaking. Lantas metode bagaimanakah yang bisa memberi kesempatan lebih ke semua siswa dan juga sama?  

Salah satu yang kerap muncul dan disarankan yakni model role-play. Semua guru pasti tidak asing bukan? Namun bagaimanakah teknis pelaksanaannya yang lebih efektif, dan mengena, sudah tentu memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi siswa?

Berikut model Role play yang sudah saya terapkan. Saya sering kali mencobanya. Kadang berjalan bagus dan terkadang tidak sesuai yang saya harapkan. Wlau begitu saya mendapat dua jempol dari fasilitator daerah ketika beliau melakukan supervisi ke kelas saya dan pada saat itu saya menggunakan role play ini.

Idea awalnya, saya dapatkan dari teman saya yang notabene native sebuah tempat kursus Bahasa Inggris, seiring berkembangnya waktu ada beberapa modifikasi dan tambahan yang saya masukkan dan respon anak-anak sungguh luar biasa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengelar kegiatan ini:

A.      Materi Ajar.
Siapkan satu set model conversation atau pertanyaan. Biasanya berupa materi conversation dengan pertanyaan singkat. Idealnya, satu sesi ada 3-5 pertanyaan. Sebut saja language fokus atau percakapan inti.  Sebaiknya ada jenis Yes – No question, Wh-Question, Imaginative Question, atau factual personal quetion) dll. Tidak serta merta semuanya dituangkan, cukup beberapa saja.
Contoh:
(YES - NO Question )       : Do you like playing sport on the weekend?
Respon pilihan                   : Yes of Course. I love sport. Atau dijawab No, Not really.                              
Wh-Question                     : What sport do you play?
Respon                                 : I usually / sometimes/ always play ... (berdasarkan jawaban pribadi tiap siswa).
Wh-Question                     : Why do you like it?
Respon                                 : I like it because it’s fun. (jawaban lain diperbolehkan).

Namun, satu pertanyaan saja sebenarnya tidak masalah dengan solusi pertanyaan bersifat terbuka, imaginatif dan dijawab dalam kurun waktu satu menit. Contoh satu pertanyaan saja namun cakupan jawaban agak luas dan lebar.
What do u usually do on your spare time?
Tentu anak didik akan menjawab sangat singkat, play game atau reading book atau sleep.
Nah, peran anda memotivasi mereka dengan memberikan tantangan setidaknya mereka bisa berbicara selama 30-45 detik. Atau bila dalam hitungan kalimat antara 3-5 kalimat sederhana.
Contoh:
Well, I usually don’t have a lot of free time. When I have it, I will use the time for playing a game. I play Game of Life or any board games like Monopoly, Snake and Ladder. I sometimes play the game with my mother and daddy too. They like it too. It is fun.

Kedua, sisipkan unsur sapaan dan greeting dan ungkapan berpamitan atau leave taking/parting. Hal ini saya masukkan untuk menanamkan pembiasaan berbudaya sopan.
Ambil contoh:
A: Hi, good morning/afternoon. May I ask you question?
B: Sure please. (Arahakan ke jawaban YES, , walau tidak menutup kemungkinan bila mereka menjawab Sorry, I’m busy.
-          Dilanjutkan dengan percakapan inti -
A: Thank you for your time. See you later. 
B: You’re welcome.

B.      Jumlah siswa & cakupan waktu
Bila jumlah banyak semisal 25 atau lebih pastikan ruang lebih luas, aman dan memudahkan siswa bergerak. Bila antara 10-25 siswa maka anda tidak perlu melakukan kegiatan ini dengan durasi lebih lama. Namun jangan lebih dari 15-20 menit sudah cukup. Mereka bakalan bosan.
Namun bila kurang dari 8 sebaiknya cari model kegiatan yang lain karena model ini bila diterapkan bakal kurang seru.
Dan cakupan waktu (usahakan satu percakapan terdiri dari 3-5 pertanyaan saja atau tidak lebih dari 2-3 menit /set.)

C.      Luas ruang kelas
Kegiatan ini paling cocok saya lakukan di bagian depan kelas (didepan panggung atau papan tulis). Bisa jadi bagian belakang atau bagian tengah kelas. Usahakan anak bisa mobile, dan aman. Bila kelas terbiasa dan sudah kondusif anda membawa anak keluar kelas, ke koridor semisal atau ruang terbuka dengan berbagai variasi.

Teknisnya?

·     Pertama kali, ciptakan template atau modul percakapan. Melibatkan 2 individu saja atau komunikasi dua arah si penanya dan penjawab. Usahakan ada everyday english expression sebagai penghibur/pemanis seperti Really?.. Wow.. great, that sounds good dll  
·     Beritahu dan Latihlah semua siswa dalam bentuk klasikal dengan percakapan tersebut. Berikan contoh atau dengan modeling siswa saling bertanya. Minta voulenteer dari siswa dan bimbing mereka dalam memperagakan dengan benar. Apabila dirasa cukup barulah kita memperagakan dengan seluruh anggota kelas.
·     Bagi kelas dalam 2 baris. Bagus bila jumlah siswa genap, apabila ganjil berarti ada satu siswa yang akan “break” sejenak atau tunggu satu kali giliran. Sebut saja Baris A dan B.
·     Minta kedua baris tersebut berdiri saling berhadapan.
·     Setiap siswa yang berada di baris A memulai percakapan dan berperan sebagai si A dalam modul percakapan. Sedang B berperan sebagai lawan bicara. Apabila percakapan usai, minta mereka berganti peran. Siswa B bertanya atau melakukan hal yang dilakukan oleh siswa A sebelumnya.
·     Nah, bila semua deret pasangan (penanya dan penjawab) mampu memperagakan percakapan, minta salah satu baris, semisal baris A bergeser ke arah kanan sebanyak satu siswa sedangkan baris B cukup berdiam pada tempatnya saja. Hal ini tentunya akan membuat anak berganti pasangan. Baris yang paling ujung atau terakhir akan menuju siswa paling awal (bila jumlah peserta dalam kelas genap). Bila jumlah ganjil, maka yang paling akhir (ujung akhir) akan mendapatkan kesempatan break sebentar.  Berikan aba-aba Change Please! atau Change Partner please.
·     Lakukanlah rotasi tersebut beberapa kali.

Lakukan beberapa variasi agar lebih fun:
Anda bisa saja membuat kegiatan lebih menantang dan seru. Apa saja yang sudah saya lakukan?

Batu gunting Kertas lebih dulu.
Minta mereka mengundi siapa yang bertanya dan dan menjawab terlebih dulu. Atau si pemenang hanya bertanya saja sedangkan yang kalah harus menjawab.

Beri instruksi yang berbeda.
Sejatinya mereka bergerak satu langkah atau bergerak ke satu siswa disampingnya samping saja. Berikan instruksi yang berbeda: move two turns to the right, move three turns to the right. Bila dirasa mereka kondusif, balikkan saja arahnya, move three turns to the left. Lakukan beberapa variasi.


Lantas bagaimana guru menilai aktifitas anak-anak tersebut? dengan teknik penilaian berdasarkan observasi. Secara langsung guru berdiri tidak jauh dari siswa yang bersangkutan atau mendengarkan secara langsung dan mencatat hasil penilaian. Sebut saja berdasarkan pelafalan, kelancaran, ketepatan dan kelengkapan isi percakapan dll. Silahkan berkreasi sendiri.  
Mungkin anda mememiliki variasi lainnya? Silahkan menambahkan dikolom komentar.

Terima kasih sudah membaca dan semoga membawa manfaat bagi kita semua.