Selasa, 21 Juli 2015

Wisata Ekonomis Pantai Soge, Ngadirojo, Pacitan

Ngapain Aja sih di Kawasan Pantai Soge? Ini Lho!!!!

Siapa tak suka berwisata pantai, mulai bermain dengan deburan ombak atau sekedar menikmati pemandangan sambil selfie yang bisa dipamerin di akun socmed sudah tentu yang biasa dilakukan oleh beach gower. Tak beda jauh dengan pantai-pantai lainnya, Kawasan Pantai Soge, yang dilewati jalur JLS Pacitan – Trenggalek, tepatnya di daerah Lorok Ngadirojo,  juga menawarkan hal yang mirip-mirip dengan wisata pantai lainnya.

Dikatakan mirip-mirip lantaran, Soge berbeda dengan pantai wisata lainnya. Apa bedanya? Fasilitas pantai ini masih minim dibanding Pantai-pantai lainnya di nusantara. Sebut saja, belum ada lifeguard-nya, restauran yang ada Cuma warung-warung penduduk setempat, tiket masih standar bahkan tak ada, persewaan alat-alat wisata pantai juga belum banyak. Yang ada cuma tiket parkir kendaraan yang anda bisa parkir dikawasan pantai atau sepanjang jalan soge. Positifnya, dengan fasilitas yang ala kadarnya, Soge jadi destinasi wisata yang ekonomis.

Nah, kira-kira apa saja yang bisa dilakukan oleh pengunjung disana? Berikut pengalaman yang bisa saya share. Saya lho kelahiran Lorok, dan selalu menyempatkan ke sana tiap kali pulang kampung atau mudik saben tahunnya.

Piknik Keluarga

Bagi anda yang memiliki keluarga kecil atau sedang dalam perjalanan melalui pantai ini, anda bisa menggelar piknik bersama. Bawa aja tikar, (atau sewa di warung-warung penduduk lokal dilokasi bila dirasa masih kurang) dan bawa bekal makanan kesukaan anda kesana. Buat jaga-jaga bila anda tak mendapati menu idaman seperti ikan bakar dsb. Anda bisa menggambil dibawah rindangnya pepohonan sambil menikmati hembusan angin laut. Untuk lokasi piknik, anda bisa lansung di kawasan Soge sebelah barat (didekat tanjakan) atau ambil disisi timur dekat jembatan Soge.

Wahana Air – Mandi di Laguna

Anda bisa saja coba wahana air yang disewakan penduduk setempat. Seperti bebek-bebekan (sepeda air) bersama anak-anak anda. Tiketnya terbilang murah. Saat hari raya yang mana pengunjung membludak, Cuma ditarik Rp 15 ribu sekali wahana selama 15 menit. Bisa jadi dihari-hari biasa bisa lebih murah dan lama. Bagi yang hobby berenang, silahkan aja mandi atau berenang di laguna yang ada, ombaknya tak ada, airnya jernih berwarna kehijauan dan dangkal.
Susur Sungai Soge

Nah ini salah satu yang tak boleh dilewatkan. Walau sebenarnya Cuma sekedar plesiran dan tak menangtang, naik perahu boat susur sungai soge layak dicoba. Memang Susur Sungai tak se-amazing susur sungai Maron di Pacitan, panjangnya saja tak lebih dari 5 km atau Cuma 10-15 menit. Tapi pemandangan dikanan kiri sungai yang airnya jernih berwarna kehijauan tak kalah cantik. Deretan pohon kelapa tertanam dikanan kiri sungai. Jembatan Soge yang melengkung bisa menjadi background yang menarik bagi yang suka selfie, apalagi saat senja datang. Apalagi saat melintasi pulau karang kecil yang dan dinding karang daerah Puring. SPOT ON! Bagi pecinta fotografi oke punya tuh. Saran saya, anda hendaknya bawa 2 Hp kamera dan tongkat narsis. He he he, mengapa? Satu kamera buat foto satu buat nge-shooting.  
Sekedar info, tiketnya pun terbilang murah, waktu libur lebaran tahun 2015 barusan, satu orang dipatok Rp10 Ribu. Anak kecil bisa dipangku atau bayar sendiri. Kalau anda ingin lebih berlama-lama menikmati susur sungai, anda bisa charter sendiri satu kapal, harganya bisa nego. Dengan charter, anda bisa lebih dalam menyusuri sungai dan bisa stop and go untuk mengambil gambar.


Fotography.

Ini mungkin yang paling menantang dan menghabiskan banyak waktu anda saat di Pantai Soge. Bagi anda yang hobby motret, banyak spot yang bisa anda ekplore. Sebut saja, tanjakan jalan melengkung diatas pantai, panorama, puncak puring, laguna dan pulau karang disisi barat puncak puring, jembatan Soge nan cantik, dan deretan vegetasi saat susur sungai. Bagi yang mau mendaki dan turun bukit, anda bisa explore pemandangan sekitar dari puncak dan sisi dinding bukit puring. Anda tinggal parkir lalu ekplore sepuasnya.

Dulu sebelum seramau ini, saya pernah melakukan hal ini. Waktu kamera hp belum mega pixel, dengan kamera roll atau klise, hasilnya ya cukup bagus tuh. Tapi sayang, cetakkannya dah rusak, dah lebih 10tahun.

Mengenai tempat parkir, anda bisa parkir di atas atau parkir bawah, atau bawa kendaraan anda. Saran saya, pilihlah jam-jam sepi pengunjung namun tak mengurangi intensitas pencahayaan sinar matahari.

What should be upgrade here?

Semestinya, sebagai JLS yang pada moment-moment tertentu, seperti musim mudik dan long weekend, kedepan pasti ramai. Ini merupakan peluang bisnis bagi produk makanan dan minuman. Mereka bisa jadi membuat rest area. Bisa ambil lahan dekat laut atau langsung  berbatasan dengan pantai atau sisi satunya. Saya rasa dengan adanya spot yang menarik, penggendara yang lewat pasti akan berhenti.

Untuk fasilitas fisik buat piknik keluarga, boleh juga kalau lokasi tersebut diberi tambahan children playground (kalau sudah ada fasilitas, berlakukan tiket masuk). Oiya.. dermaga bambu dilaguna itu sesuatu bangetz.. kalau bisa jangan diganti dengan dermaga konkret.. ntar mengurangi rasa naturalnya. Cuma dipelihara aja.
Jangan lupa, ditambahi dengan rumah makan sederhana dengan tampilan ndeso tapi dikelola secara profesional yang menyajikan berbagai menu ikan bakar. Khan pemasok ikannya dekat, segara anakan khan? Dipadu dengan minum es degan nan segar. Klop mantap!

Melihat hamparan pasir yang luas, kenapa tak bikinkan aja festival layang-layang? Pasti banyak yang suka maen layang-layang diarea tersebut.

Well, itulah sharing atas pengalaman saya tiap kali berkunjung ke Pantai Soge. Semoga bermanfaat bagi yang baca... bagi yang akan berkunjung, atau sekedar melewati, atau bagi kalangan usahawan wisata setempat.




Sabtu, 18 Juli 2015

Jeprat-Jepret Jalur Lintas Selatan Trenggalek - Pacitan




Hikmah Mudik Saat Subuh Saat Hari H


Syukurilah apa yang diberikan oleh sang Kuasa. Kata-kata yang sudah sering kita dengar itu kembali menggema dibenak saya.


Ya.. rencana mudik yang sudah jauh hari terencana diambang batal.  Bahkan hingga hari keberangkatan masih saja belum ada kepastian. Syukurlah semua berubah saat malam Lebaran. Kali aja, yang kuasa tahu kalau saya suka berlama-lama nongkrong dikeramaian, jadi pas di kampung halaman bisa-bisa kehilangan mood lebaran walau saya tak ikutan merayakan.


Akhirnya pukul 3:30 pagi saya start dari Sidoarjo. Dengan motor matik yang dipacu tak begitu kencang ya antara 70an km/j, udara yang tergolong dingin, akhirnya dah bisa sarapan di Tulungagung sebelum pukul 06:00. Kondisi jalanan yang lapang membuat jarak ratusan km tak terasa.


Pukul 07 setelah udara tak begitu menusuk tulang, saya lanjutkan perjalanan rute Trenggalek Pacitan via Panggul. Sebenarnya ini bukan perjalanan pertama kalinya. Namun, agar suasana tak membosankan maka saya putuskan untuk lebih santai dan standby dengan kamera hp.


Sinar mentari semakin menjulang semakin menambah keasyikan jeprat-jepret. Sampai lupa kalau ditunggu keluarga di Lorok. Tenang.. paling-paling jam 9 ntar juga dah sampai. Sebenarnya, dulu pernah juga sharing menariknya rute ini. Dengan fokus jalan panjang didaerah Panggul dan hutan pinus di Kab. Trenggalek. Biar makin komplet ini edisi jrepretan amatiran dengan spot yang berbeda.



Kawasan Sumber Bening.


Kondisi jalan yang berliku.. terkadang anda menjumpai jalanan yang sangat lapang atau hamparan sawah dipinggir jalan merupakan spot yang kalah menarik.


Jembatan Dongko & Trotoar Kec Dongko


Salah satu temuan dan hasil jepretan yang saya kagumi. Kondisi sawah terasiring yang ditanami padi muda dan paduan sungai berbatu yang kadar arusnya sedikit.  Saya ambil foto dari atas jembatan. Semakin mantap saat shoot kelokan tikungan yang mengular sebelum jembatan hingga naik ke arah kawasan dongko.




Saat memasuki daerah pusat kecamatan yang berada didataran tinggi ini, mata tertuju pada rapi, indah dan bersihnya trotoar-trotoar pada jalur utama. Dicat warna zebra, trotoar terlihat begitu terawat. Padahal, kontur wilayah naik turun dan jalanan juga berlika-liku. Tapi tata ruang-nya gak kalah dengan trotoar pusat kota. Tapi sayang, saya tak sempatkan banyak jeprat-jepret trotoar, inipun saya ambil saat hendak keluar kawasan. 



Kawasan Industri Kayu

Saya tak begitu pahan nama daerahnya, antara cakul atau suruh.. Disisi kanan kiri jalan yang berliku banyak dijumpai industri pengolahan kayu gelondongan. Kalau anda beruntung, lumayan dapat background foto yang berbeda.  


Kawasan Panggul Perbatasan



Disini ada jalanan panjang diatas perbukitan. Dulunya, 5 tahunan lalu bisa dibilang “jalan tol diatas bukit” waktu kondisinya masih sip. Anda bisa dengan bebas melihat pemandangan di kanan kiri tanoa halangan bukit yang menjulang. Paling-paling ya Cuma tingginya pepohonan.


Setelah lepas dari situ anda bisa memasuki kawasan Kab Pacitan. Anda bisa menikmati pemandangan PLTU Sudimoro dari atas perbukitan. Lanjut ke barat anda memasuki kawasa pantai-pantai.


Nah bagi para pecinta touring, kalau lewati jalur ini, saya hanya sarankan, tak usah kencang-kencang, kayak Rossi atau Marquez. Walau kondisi trek memanjakan terutama bagi rider motorsport, anda akan banyak kehilangan moment-moment pemandangan yang tersedia secara GRATIS TIS!!! Ride modestly, kalau ketemu spot yang bagus break, foto atau sekedar selfie sekalian upload. Pastinnya banyak yang ngiri.  DP atau PP saya berulang kali saya ganti setelah tiba, banyak yang penasaran dan kepincut. 

Buktikan sendirilah...

Gan, melengkapi postingan ini, silahkan klik beberapa link dibawah untuk info daerah terkait:
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2011/11/pesona-rute-touring-jalur-selatan.html 
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2011/05/jalur-selatan-pacitan-so-beautiful.html
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2012/01/lorok-ngadirojo-pacitan-selayang.html 

Salam

J?