Sabtu, 10 September 2011

Warkop Askem… Potret kehidupan dan keserderhanaan masyarakat Sidoarjo…

Warkop Askem… 

Potret kehidupan dan keserderhanaan masyarakat Sidoarjo…


Sekilas Pandang


2005 ya tahun itulah saya pertama kali diajak nongkrong diwarung ini sembari menikmati aroma kopi khas jawa.. tahulah kalian betapa nikmatnya menikmati kopi panas dimalam hari  selepas seharian bekerja sembari bercengkerama dengan kolega tentang ini itu..
Waktu itu seingat saya, sang pendiri dan pemilik Mbah Naryo begitu biasa dipanggil selalu duduk dan memperhatikan seluk beluk kesibukan warung kopi sederhana yang dia kelola beserta seluruh keluarganya, jaman itu pakaian khas yang beliau kenakan ya agak mirip dengan tampilan pecinta seni reog Ponorogo. Lengkap dengan udheng-nya segala…


Ternyata warung ini telah berdir lama sekali kurang lebih sudah berdiri sejak tahun 1980-an dan samapai sekarang pun masih tetap eksis seperti sedia kala. Mungkin yang berubah ialah penambahan area dalam.. dulu belum ada dan sebagai arah pengembangan, sekarang pera penikmat kpoi atau makanan yang ada sekitar tinggal memilih tempat duduk kesukaannya… bisa ambil tempat didepan warung, sebelah kanan atau duduk lesehan melingkar dibawah pohon Asem tua nan besar dan rindang… yang notabene menjadi nama dadakan dan mascot.. atau kalau lebih suka bisa saja menggelar tikar ditrotoar jalanan diseberang kantor pos Sidoarjo kota didepan sebuah taman kecil dipojok, andai anda suka bercengkerama sambil menikmati lalu lalang kendaraan yang melewati…


Lokasi Warkop ini sangatlah mudah dicapai. Bila anda melewati kota Sidoarjo, dan kebetulan melewati kawasan Alun-alun Kota, tidak sampai DUA MENIT sudah sampai. Berada di pertigaan jalan antara ujung jalan Sultan Agung adan Teuku Umar dan jalan Cipto. Kalau dari dari arah Sun city Sidoarjo, perempatan Ramayana belik kanan dan ikuti saja jalan ini sampai kantor pos.. taua kalau dari arah arah, setelah kembali ke jalur utama belok kiri sebelum lampu merah alun-alun kota dan jalan lurus. Atau bila anda dari Surabaya, ambil route ke arah masjid agung dan lurus saja… warungnya lho di ujung jalan tersebut…



Memanknya… apa yang menarik di sini?... adakah menu special atau khasnya koq sampai berani di ekpos sampai dunia maya segala?...


MENU KHAS SIDOARJOAN…


Bila siang hari, sesuai denngan tujuan si pemilik Almarhum Mbah Naryo yang ingin membagi berkah dengan orang lain, warung ini, mneyediakan menu khas sidoarjo… apaan tuh? 


Tidak lain lontong Kupang dan Lontong balap plus sate kerangya… dengan minuman Es degannya… atau bahkan degan hijau sekalian juga tersedia disini… atau bila mau bisa aja pesan es beras kencur… klop khan?... 


Selain itu juga ada Bakso Solo yang sudah kondang bagi lidah orang Indonesia. 

Sebagai innovasi dan pengembangan, dua tahun belakangan ini, si manager operasional yang dirangkap oleh si Putra Pendiri yakni Mas Bassio, juga tersedia aneka ragam jus buah segar dan Es Oyen… bila yang suka ngemil tinggal ambil aja keripik usus ayam atau keripik bekicot… benar-benar makanan khas kita bukan…?

Bahkan seingat saya, dulu pernah ada sebiah stasiun TV swasta yang meliput warung ini sebagai isi dari menu acara… wisata kuliner! Ya begitulah seingat saya, sampe dibela-belain mendatangkan kru dari Jakarta lho… jangan salah! Pernah tayang diTV nasional… 


SELEPAS SENJA…


Yaaaah… inilah salah satu daya tarik yang kerap saya rindukan bila saya mempunyai waktu luang di sore hari atau bila esok libur… 


Sejujurnya… tidak ada hiburan yang special yang ditawarkan oleh tempat ini.. hanya saja dulu biasanya… ada serombongan group penyanyi keroncong atau irama campur sari yang selalu menghibur para coffee goers… Sungguh dengan fasilitas seadanya plus usia pemain band ini yang mulai menapak usia kepala empat… masih saja memukau ketika membawakan lagu-lagu Indonesia tempo doeloe.. apabila anda berminat bisa saja menghubungi si pemilik Warung yakni Mas Bass.. yaaah hitung-hitung sebagai hiburan untuk resepsi atau reunion…


Selain itu satu hiburan yang khas, yakni penyanyi jalanan yang biasa dan terkenal dipanggil Ebiet… lho koq? Memank pita suaranya lebih dan hampir menyerupai si penyayi kondang kita Bang Ebiet G. Ade… akan tetapi rasanya sang penyanyi telah alih profesi… sangat disanyangkan bukan…



Jujur saja… sering saya membawa teman bule saya ketempat ini dan kebetulan sekali pas ada penghibur tadi… tau apa komentar mereka? Mereka terkesima.. Bahkan teman dan daddy saya yang dari Belanda yang punya nama Nickolas William Brand, malah sering menghabiskan malam mingguan di tempat ini… selain itu ketika compatriot saya yang berasal dari Portugal yang photonya ada juga diblog ini… Pedro da Silva Almeida… mengaku kecanduan untuk bergadang ditempat ini… bahkan ketika dia sedang berada dikota seberang, dia penginsekali untuk datang dan begadang ditempat ini… tau music apa favoritnya?... KERONCONG!!!!
Yaaa… itu masih satu sisi yang menarik…




KOMUNITAS ANAK MUDA ASKEM

Seperti yang saya bilang tadi.. tempat ini tempat bergaulnya anak muda yang anti JJS ke Mall… disini banyak latar belakang pemuda dan laki-laki paruh baya yang menghabiskan waktu bercengkerama sambil…



Main music… cari saja yang namanya Munenk…. Yang rock n roll banget


Ada photographer dan design yang diwakili oleh.. Radhen Bonkek dan Rathen Mahendra..

Ada yang Internet freaks yakni Online all the time.. ada fasilitas wifi… kalo ini hampir semua pemuda disini pasti mampir membawa laptop atau notebook atau bahkan sekedar cellphone wifi… ada Kazz van richie, Chemprenk…




Ada juga para pendidik… lho koq?... ada slogan lucu, begini “tidak hanya siswa saja yang belajar, guru pun belajar… nongkrong diwarung kopi”… waaahh kalo ini ya saya salah satunya, Demank, and juga Pepenk…



Ad juga komunitas anak Vespa yang suka touring yang diwakili oleh JOKERJO… alias anak skuter Sidoarjo… yang digawangi Ucup, Aby Rimzah dan Combun…


Golongan mahasiswa juga ada yang menjadikan warkop ini sebagai base campnya… anak-anak KOKUS yakni Koinku untuk Sekolah… wadah yang peduli ama masyrakat Sidoarjo yang tidak punya biaya untuk sekolah yang dicarikan dari penggumpulan koin receh… 



Bahkan tak jarang satu keluarga nongrong ditempat ini… sambil nostalgia masa lalu…

Satu hal.. yang membuat saya suka ialah.. walau sekedar warkop, tempat ini terbilang bersih dan lepas dari kesan dekil atau kumuh… apalagi disuguhi pemandangan lampu kota yang redup dan jalanan lurus didepan… WUUUUZZZz… gak mau pulang jadinya sampae warung tutup!!!






Yaaa… boleh dikata… ditempat inilah bisa didapatkan potret kesederhaanaan masyarakat Sidoarjo… 



Gak Percaya?... silahkan datang sendiri…



Bila malaikat tolak dan setan tendang… anda akan mendapati semua yang saya ceritakan…



Selamat Travelling… 


Minggu, 04 September 2011

Aturan Pembagian Fee Ticket Sepakbola


Aturan Pembagian Fee Ticket Sepakbola.

bestinterestratesonsavingsaccounts.org


Sejatinya kita memiliki pangsa yang besar untuk mengaet dana dari tiket pertandingan. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan hampir tiap kota besar memiliki klub sepakabola sebut saja seperti Persebaya, Arema, Persija dan masih banyak lagi maka jelas-jelas kantong kas klub akan terisi. 


Akan tetapi menilik fakta bahwa tahun ini PSSI gonjang-ganjing kekurangan dana buat operasional koq bisa ya?... ada apa padahal kompetisi jalan terus… sepertinya ada hal yang harus dikoreksi kembali…


Dari hal itu, kami sebagai pemerhati dan penikmat sepakbola bertukar pikiran walaupun kami menggelar forum di tempat public, warung kopi saja. Tapi jangan salah obrolan kami juga serius walau tidak pernah terdengar sampai ke pihak yang kompeten dibidangnya.


gallery.hd.org
Hasil obrolan kami tentang dana pemasukan ticket pertandingan. Asumsi kami dengan harga ticket yang paling rendah katakana selembar 15ribu rupiah. Bila dikalikan dengan rata-rata pemirsa pertandingan langsung sebanyak 10.000 orang. Kami ambil gampangnya saja. Maka dalam satu pertandingan akan terkumpul 150 juta. Ya kurang lebih segitulah… bisa lebih bisa kurang. Bila team yang sudah terkenal saya rasa kapasitas stadion akan terpenuhi dan ticketpun akan melambung. 


Dalam satu musim bila terdapat 16 team yang berlaga maka akan didapati 150 juta kali 15 x pertandingan home yakni sebesar 2,25 Milyar setahun bagi team kandang. 




Ada pemikiran bilamana baiknya, harga ticket tersebut disharekan kepada beberapa pihak yang terkait. ambil contoh demikian:

·         Penyelenggara kompetisi = 10 % = 15 Juta.
Mengapa kita saya masukkan ke dalam pihak ini, yang jelas apabila pihak penyelenggara minimal memiliki kas buat opersional. Bila hitung kasaran dalam satu pekan gelaran maka minimal didapatkan sekitar 120 juta. Kita kalikan saja selama 30 pekan, maka nilai nominal yang didapat sekitar 3,6 milyar rupiah. Tuh masih dalam hitungan dasar. Ya uang segitu kahn juga akan dibagi-bagi untuk ongkos wasit, ofisial pertandingan, pengurus kompetisi. 

·         PSSI = 5% = 7,5 Juta
Sedangkan PSSI sebagai induk Sepakbola tanah air juga selayaknya dapet bagian dari penjualan ticket masuk yang kurang lebih sekitar 1,8 Milyar. 

·         Pihak Keamanan = 5% = 7,5 Juta.
·         Pihak Stadion = 5% = 7.5 Juta.
·         Assuransi Jiwa dan Kecelakaan = 5 % = 7.5 Juta.
·         Team Tamu = 10% = 15 juta. 

Begitu pula bagi team tamu, mereka juga akan pulang dengan membawa 15 juta per pertandingan away mereka. Dalam semusim mereka bisa saja mendapatkan sekitar 225 juta  Rupiah.

·         Team kandang = 60 % = 90 juta.

Sedangkan Jatah terbesar tetap akan didapatkan oleh team home 1,35 Milyar.


Khusus bagi team yang bertanding mereka akan mendapatkan fee pertandingan baik home and away. Katakanlah 1,35 M ditambah 225 juta rupiah maka akan didapatkan sebesar 1,575 Milyar. Itupun masih perhitungan dengan basis harga minimal atau kelas ekonomi dan juga dengan jumlah penonton sebesar 10 ribu orang. 


Bila menginginkan jumlah yang lebih besar, team marketing dan promosi klub harus pandai-pandai mengemas hajatan pertandingan bola supaya lebih banyak lagi supporter yang memenuhi isi stadion.

eu.fotolia.com

Mungkin nilai itu kecil kalau dilihat dalam skala pertandingan nasional, akan tetapi bila hasil itu bisa dibagikan secara adil kepada semua pihak yang terkait maka mungkin akan didapati satu kesatuan yang kompak yang bisa memajukan sepakbola tanah air. 


*Presentasi dihitung berdasarkan harga ticket masuk tiap pertandingan. Bila dinominalkan sesuai dengan tafsiran atas. 


Jujur saja sepakbola kita belum bisa dijual layaknya kompetisi liga-liga elit Eropa. Kalau mereka  bisa menjaring sponsor kelas kakap dan Hak Siar televise dengan harga yang begitu tinggi, kita masih belum bisa seperti itu seketika. Fee ticket pertandingan sebetulnya hak setiap klub untuk mengelola secara independen.  Toh ada baiknya juga bila kita membagi berkah dengan apa yang kita terima.

Take Notes Skills… (bisa) menghapus Budaya Copy Paste…


Take Notes Skills… (bisa) menghapus Budaya Copy Paste…

Image resorces : note-taking-1 1stopbrainshop.com


Ada dua hal yang terlihat sepele tapi berdampak besar bagi perkembangan pendidikan dan pola berpikir dalam menghasilkan karya tulis di masyarakat kita saat ini yang mungkin saja member dampak tidak langsung ke depannya…


Saya terkejut sekali ketika melihat phenomena yang ada yakni semakin banyaknya dan seringpula rental jasa pengetikan mendapat order untuk mengetik ulang karya tulis tertentu baik dalam bahasa kita ataupun dalam bahasa asing. Hal itu semua berujung pada kelulusan 
jenjang pendidikan tingkat tinngi atau lanjutan… 


Ada apa dengan semua ini…


Budaya Copy Paste


Setiap orang pastinya ingin semuanya mudah, cepat dan tidak memerlukan banyak energy yang terbuang dalam mengerjakan sesuatu bukan?… yaaa begitulah gejala  yang ada di masyarakat kita… baik dari golongan pelajar maupun para professional sekalipun… semuanya ingin serba … INSTANT…. Seperti mie instant, pop mie atau juga fast food pastilah gerai-gerai tersebut banyak diserbu dan banyak di order…


Tapi satu hal… bisa tidak hal tersebut diberlakukan bagi kalangan PELAJAR?... atau mereka yang masih dalam tahap BELAJAR untuk memahami sesuatu…?  Bagimana pula result yang didapat bila belajar dengan system INSTANT?....  


Atau mungkin hal ini bisa anda jawab semua…. 


Ada teman atau orang lain yang mendapat tugas untuk membuat paper kemudian karena ini jaman internet so… tinggal masukan kata kunci dihalaman Google… dan Klick… tunggu sebentar lalu article yang anda dapatkan bisa langsung ada saat itu… setelah menimbang ini itu.. akhirnya halaman tadi disafe.  Dan di copy paste diformat yang lain serta edit agar bisa diprint bagus. Akhir kata dikumpulkan dan mendapatkan score A…


Kemudian dalam sebuah kesempatan dan kebetulan sekali, si penulis article tersebut anda sendiri. Anda teringat hasil keras dan susah payah membuat article tersebut, entah dengan mengadakan penelitian terlebih dahulu atau membaca beberapa referensi buku- buku. Yang  anda telah melampui beberapa tahap dalam menghasilkan article tersebut. yang jelas waktunya lebih lama bukan dari pada sekedar browsing, copy, paste sampai ke printing segala. Dan andapun kala itu juga sama-sama mendapat A.


Apabila direnungkan:
·         Apakah proses kedua orang tersebut dalam mendapatkan nilai A sama-sama fair?
·         Mari kita pikirkan, kira-kira apa yang dirasakan oleh Si Orang kedua yakni sang penulis cerita?
·         Apa juga yang dirasakan oleh orang pertama yang hanya brosing berita?
·         Truz kreiteria apa yang digunakn oleh penilai atas hasil kerja mereka?
·         Kira-kira dampak apa yang mungkin akan terjadi bagi orang pertama atau biasa disebut plagiator, orang kedua yakni sang penulis article dan juga si penilai..


Type orang pertama

Mungkin beda kali ya atas apa yang akan dirasakan oleh ketiga karakter diatas, Si plagiator mungkin saja begitu cerdas dalam “membuat berkarya“  dan ujung-ujungnya dia akan mati-matian mempertahankan hasil karayanya. Tau khan sikap yang akan muncul?jadi the biggest liar… mau ngaku kalo bagus tapi kalo gak mana mau?...  


Bisa jadi akan menjadi orang yang suka menghalalkan cara asalkan tujuannya tercapai yakni dapat nilai tinngi dan semua orang puas tapi bagaimana pada dasarnya??? Nonsense khan?... 


atau tong kosong nyaring bunyinya. Lho koq? Lha ialah dengan karyanya yang bagus bila dia ditanyai sesuatu tentunya dia akan berpikir lebih keras dan jwaban yang diberikanpun belum tentu memuaskan.  Karya dia yang teramat bagus tapi bukan dia yang buat serta apakah dia akan membaca dan memikirkan secara detail isi article, paper atau makalah yang dia hasilkan?... belum tentu khan?... so jeleknya ntar dia akan sukar sekali menghasilkan sesuatu. 


Dan kelak bila dewasa, bisa menjaminkah orang tersebut mampu menghasilkan karya tulis yang representative dan reliable? Apalagi bila karya tulis kita bersaing dan disandingkan dengan karya tulis dari Negara-negara manca?... 


Jujur saja kebiasaan suatu individu sejak dini dalam menjalani kebiasaan sehari-hari secara tidak langsung akan memberikan dampak terhadap karakter indovidu yang bersangkutan..  


Type orang Kedua


Lanjut… apa yang mungkin akan terjadi pada orang kedua, ada dua kemungkinan, satu dia akan berhenti berkarya dan mengikuti cara orang yang pertama tadi. Ya mao gimana lagi?... kerja keras dan kerja cepat pun mendapatkan penghargaan yang sama.. bisa dibayangkan bila satu indvidu menggambil sikap yang demikian, kelak akan menjadi apa bangsa ini?... bisa-bisa pelajaran tulis menulis atau menulis laporan akan menjadi hambar dan tidak berguna lagi… so siapa juga nantinya yang akan mencatat semua kejadian penting yang terjadi dinegeri ini?... bisa-bisa bangsa kita akan berjalan ke jaman Dark age…


Kedua, andaikan siswa tadi memiliki karakter yang kuat maka dia tidak akan terpengaruh dan tetap menghasilkan karya. Namun masih saja dia menyimpan rasa ketidak puasan dalam diri mereka… dia akan menyimpan rasa sakit hati yang mendalam baik kepada sobatnya dan juga kepada tim penilai tadi…


Satu hal yang patut dibanggakan oleh si orang kedua ialah… dia akan tau lebih banyak… tahu lebih detal dan apa yang telah dia ciptakan akan menjadi suatu yang berharga dan tidak bisa dimilki oleh orang lain. Lebih lanjut, orang kedua ini akan selalu sunnguh-sunguh dalam menghasilkan sesuatu dan sifat itu akan terbawa dengan sendirinya sampai dia dewasa atau bahkan sepanjang hidupnya… nah sikap seperti inilah yang akan menopang kelanjutan bangsa ini untuk bersaing dengan bangsa lain… sepertinya kemampuan untuk menuangkan idea dengan sangat detail dan mudah dipelajari merupakan salah satu factor penting dimasa mendatang karena kita sekarang sudah memasuki era informasi… siapa yang punya konsep akan sesuatu dan mampu menerjemahkan konsep itu secara gamblang akan selalu dibutuhkan dimasa ini.


Selain kemampuan untuk menuangkan idea dan konsep secara jelas, si orang kedua juga mengasah kemampuan analisanya. Ya ialah… dia khan harus membaca terlebih dahulu, memahaminya secara mendalam, membuang beberapa informasi yang tidak begitu penting batu kemudian dia akan mencoba menggabungkan apa yang dipikirkan dengan apa yang telah dia pelajari…


So…  apabila dilihat ujungnya mereka berdua sama-sama mendapatkan predikat yang mungkin sama tertera dia atas kertas tapi satu hal yang begitu membedakan ialah yakni yang dimiliki oleh orang kedua. Kemampuan untuk mencerna, menganalisa, thinking skills serta kemampuan untuk mengungkapkan idea dan konsep..


Type Penilai


Satu hal yang dirasakan oleh tim penilai tersebut ialah tuntuntan moral, bila saja penilai tersebut tidak mengetahui secara detail proses kedua murid tersebut hal itu tidak akan menjadi beban baginya. Nah lain lagi bila dia tahu proses yang sebenarnya, dia pastinya akan merasa tidak adil dalam memberikan nilai. Bisa dibayankan bila dia merasa sedikit berdosa, mau merubah nilai akhir tersebut tapi sudah terlanjur.. 


Hal kedua yang mungkin dihadapi oleh penilai tersebut dimata kedua orang tadi ialah 
kehilangan rasa respect. Lho koq segitunya?


Bagi siswa yang pertama, dia tentunya akan bertindak seperti yang dia lakukan. Lha penilai saja tidak tau prosesnya dan hanya dengan model kerja yang segitu dan begitu dia berani memberikan nilai yang cukup bagus. Buat apa lagi harus kerja keras… bukan begitu?


Bagi siswa kedua tentunya akan merasa lain, si orang kedua akan merasa sedikit ogah-ogahan dan tidak memberikan apresiasi yang tinggi kepada penilai tersebut bila kelak akan mendapat tugas lagi…


Harapan saya, nilai atau score tidaklah harus mutlak dan menggambarkan atas hasil kerja keras kita selama ini. Jadikanlah itu sebagai barometer apabila kita mengukur kesuksesan atau keberhasilan orang.. itulah gunanya nilai…


Semoga saja semakin banyak individu-individu ditanah air yang mau sadar dan menghindari budaya copy paste… bukankah budaya copy paste dalam membuat thesis atau tugas akhir itu sama halnya plagiarism atau mengakui hasil kerja orang lain atau juga salah satu bentuk rapid an halus dari pembajakan buah pikir seseorang?... bila saja anda yang merasa dirugikan dengan budaya copy paste akankah anda akan merugikan orang lain?...


Satu hal yang saya selalu dengungkan ke anak didik saya walaupun mereka masih duduk disekolah dasar swasta dikota saya hidup ialah … hindari budaya copy paste melainkan hasilkanlah karya sendiri dengan gaya bahasamu sendiri..


The Taking Notes Skills…


Ada sebuah cerita lucu yang saya alami beberapa tahun lalu saat saya mengajar disekolah orang kaya disurabaya, waktu itu saya mengajar siswa kelas enam dan mata pelajaran bahasa inggris. Kami ingin membuat presentasi tentang  countries around the world.  Siswa hendaknya memiliki article yang mereka sukai menyangkut Negara pilihan mereka… setelah tahapan note taking skills kelar, maka setiap anak akan membuat draft presentasi. 


Ada satu siswa yang dengan sangat lugas dan cepat menyelesaikan draft tersebut . lebih lanjut dia mengunakan bahasa inggris yang sangat bagus dengan kosakata yang jarang digunakan oleh anak sebayanya… seketika saya bertanya kepada anak itu… what the meaning of …? 


Dia menjawab tidak dengan kata-kata tapi cukup dengan senyum lugu nan innocent dan tidak lupa geleng-geleng kepala.. lalu… saya kembali bertanya… “so what should I do to your work? Or what should you do to your work?”... dia menjawab cukup singkat…” he he he… sorry Mister”… lalu dia mencoret satu paragraph yang dia copy dan hafalkan sebelumnya di rumah.  Lalu dia kembali membuat dengan gaya bahasanya sendiri.


Lanjut cerita saya kembali keliling kelas untuk melihat progress kerja anak-anak saya… lalu saya terkejut ketika saya mendatangi satu siswa perempuan saya. Dia menyobek satu lembar kertas kerjaan. Saya bertanya, “what is the matter? Is it something wrong?... sorry mister. I just copy the article… he he he


image resources : class-notesgroup4sp2011.blogspot.com
Lalu saya kembali menegaskan…

This is the way you take notes…

·           Note is a simple word or a phrase about the most important things facts of what we see or read.
Note itu ya harus simple dan biasanya berupa kata-kata atau frase yang penting-penting saja
·           Try not to take note in a form of a single sentence.
Hendaknya note yang kita ambil bukanlah dalam bentuk kalimat.
·           You may highlight notes and then copy your highlighted notes into a piece of paper.
Gunakan stabillo untuk fakta-fakta penting dan setelah selesai di-highlighted. Pindahlan note tadi dilembar kerta atau catatan.
·           Get rid of the article or remove your article when you finish copy and write your notes.
Singkirkan atau simpan article yang kit abaca tadi ketika kita selesai mengkopi notes kita.
·           Use the copy of you note on your paper.
Gunakan notes yang sudah dipindahkan dan ditulis dicatatan.
·           Tell and write with your own word or style of your note. Write them in detail and easily to be understood this is you draft.
Kembangkan note yang telah dikumpulkan tadi dengan gaya bahasa kalian sendiri. Tulislah sedetail mungkin dan mudah dipahami. Apa yang kalian kerjakan ini disebut juga dengan draft.
·           When you finish your draft.  Well that is your piece of writing… your very own…
Ketika sudah kelar semua, kerjaan sudah selesai tinggal membuat good copynya saja..

Nah setelah itu kalian boleh berbangga bahwa kalian telah berhasil membuat karya tulis sendiri…


Oh ya… jangan mau kalah ma anak-anak SD Mutiara Bunda khususnya kelas lima dan enam Plus… mereka telah berkali-kali membuat karya tulis yang didahului dengan proses …


Take note skills and make the draft…

Mau bukti???... bertanyalah pada Rivaldo, Vanesa, Fern Gabby, Dharma, dan juga Dianca…

Well… so apa yang kalian temple dikelas benar-benar… Article hasil karya kalian… bukanya hasil browsing, copy paste and edit formatnya agar cantik lalu printed dan dikumpulkan…

Jangan mau kalah ya…

See you around