Sabtu, 26 Februari 2011

Antara Nge-Bar dan Ngopi...


Salah satu dari sembilan Hasrat Manusia pada umumnya ialah... keinginan untuk berbagi informasi dalam bahasa lumrahnya... bersosialisai sembari ngumbar omongan... dan hal ini jelas-jelas membutuhkan sebuah wadah. andaikata kita ngobrolin suatu topik dan hanya terpaku dirumah saja atau tempat kerja misalnya, tentunya topic yang dibahas ya itu-itu saja masakan tiap hari kita mau makan nasi pecel atau Rawon aja sebagi menu kita? tentu tidak bukan. Bisa-bisa kalo kita tak melangkah atau menengok keluar. kita akan seperti katak dalam tempurung, kita akan mis update the world aroound us. so.

Budaya ngopi merupakan sebuah ajang sosialisasi masyarakat Indonesia di era millenium ini. bahkan budaya ini sudah saya rasakan ketika saya kuliah disebuah perguruan swasta di Malang Jawa Timur 10 tahun yang lalu. ya karena Ngopi tadi, saya mendapat kesempatan bersosialisasi dengan teman-teman dari suku-suku lain yang ada hampir dseluruh nusantara kayak Batak, kalimantan, ambon, papua dan juga flores. Karena kami waktu itu hanya "golongn mahasiswa pinggiran" maka tempat yang kami tongkrongin ya... warkop pinggir jalan.. seingatku... ada diperempatan dibilangan Bromo- Semeru dekat Stadion Gajayana diseberang depan Pizza Hut serta Bank Niaga atao entah apalah... udah lama sekali!

Jujur saja alasan kita ngopi dulu ya coba -coba ikutan budaya BARAT... tapi mereka, para kaum barat sukanya Nge-Bar.. adaikata ada warkop di Amrik atao Eropa sono... tentunya mereka juga gak jauh beda kayak kita. Sedang kita, terbatasi dengan norma sosial bahwa minum minuman beralkohol berkonotasi negatif... plus... uang saku pas-pasan.. solusinya ya... NGOPI di warkop pinggir jalan...
ini ada secuil kisah pengalaman dari teman dekat saya. dulu dia emang Ngopi goers sejati, setelah merried dia ternyata masih aja kangen and rindu ma aktivitas ini. Menurut Broadin, 
"Ngopi sangat efektif untuk mengurangi rasa strees di bandingkan mabok. Mengapa demikian???? karena perusahan-perusahaan besar di Indonesia bahkan mungkin di seluruh dunia ini memberikan sekitar 15 menit di waktu pertengahan jam kerja untuk coffee break bukan alkohol break. Dalam sebuah survei yang saya lakukan di antara orang2 terdekat di sekitar lingkungan saya. Orang yang biasa meminum secangkir kopi di setiap pagi dan sore tidak ada yang mengalami migren dan daya tahan tubuh mereka lebih kuat ( jarang terkena sakit ) di bandingkan mereka yang tidak pernah minum kopi. Tidak tahu kenapa?? karena saya bukanlah dokter ataupun seorang ahli gizi. Jika anda punya teman yang sudah berkeluarga dan mereka sudah kecanduan kafein coba tanyakan jika mereka tidak minum kopi selama sehari apakah mereka merasakan pusing?? jawabnya pasti ya.... Terus coba tanyakan lagi jika dia tidak ML selama 3 hari apakah dia merasa pusing?? jawabnya pasti juga iya... dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa minum kopi itu lebih nikmat dibandingkan ML... perbandingngannya 1:3"

 Apabila kita telaah, banyak sekali manfaat tidak langsung yang kita dapatkan:

satu, teman jelas tambah banyak. Teman banyak dari berbagai kalangan serta profesi secara tidak langsung menghadirkan banyak sekali topic yang kita obrolin. Mulai dari sekedar Shit and dirty jokes ampe philosophy in daily life. Bahkan tak jarang saya beserta teman juga omongin merambah kedunia profesi kayak perihal jurus-jurus marketing. So, pepatah Indonesia sambil menyelam minum air berlaku disini, sambil bersosialisai kita juga bertukar pendapat

Dua, Ngopi terkadang juga memberikan inspirasi-inspirasi kreatif apabila kita peka atas omongan yang kita bahas. Ambil contoh, kemarin kita rencanain bikin sebuah Sitkom dengan judul WARKOP ASKEM... ya modelnya kayak serial sitkom friends atau KEJAR Tayang yang ditayangkan salah satu stasiun TV lokal Indonesia. Diskusi yang dilakukan sembari ngopi jelas akan terlihat fun and flowing gak terasa tapi tetap efektif and try to get the unexpected breakthrough. 
Tiga, media promosi gratis. ada banyak orang dan masa tanpa kita harus bikin acara ngumpulin mereka merupakan hal yang menguntungkan bukan kita cuma modal kartu nama bila ada atau cuma nomer telpon aj sudah jalan marketing kita. media ini boleh dibilang sangat berpengaruh sekali karena apabila kita memilki sebuah produk baik customer goods atau service. Masayarakat kita yang masih sangat memercayai omongan orang terdekat.
so biasanya kalau kita memarketingi sesuatu jurus yang kita gunakan ialah jurus referensi. Siapa juga yang masih ragu-ragu bila orang yang sudah kita kenal dengan baik menggelar promosi barang yang kita butuhkan. So lebih terpercaya ya gak?

Empat, Ngopi sendirian atau cangkruk dengan teman segank atau seprofesi ya jelas-jelas bisa menghilangakan kepenatan pikiran atau refresh our mind. Sudah tentunya biaya yang kita keluarkan gak banyak. Cukup sediakan secangkir kopi dengan harga normal, sebungkus rokok itupun kalo anda seorang chimney smoker plus camilan sederhana.

Akan tetapi, jangan lupa, Budaya Ngopi diatas jelas memilki segi negatif so tergantung Anda bagaimana menjalaninya, ambil contoh sebuah pisau yang notabene senjata tajam yang bisa menghilangkan nyawa, tetapi tetap saja kita letakan dengan bebas di dapur... 

I love being coffe goers walo sekedar di WARKOP Pinggir jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar