Selasa, 16 Agustus 2011

Story on Railstracks Prespective... philosophy hidup saya


Ntah apa yang kupikirkan ketika saya membawa sebuah kamera poket digital ukuran kecil... lalu usil saja dengan melihat ini itu... satu sisi photo yang saya ambil ini boleh dikatakan masih hasil kerja sang amatir... tapi bagiku itu tidak mengapa... karena saya mempunyai sepenggal cerita ini itu tentang ini photo ini semua...


Siang itu… siang terakhir bagi umat yang akan melaksanakan bulan ramadhan di tahun ini… bagi kami sekelompok anak muda yang hobby hanging out hampir sepanjang waktu baik siang – sore atau malam… ya bukan hanya sekedar hanging out saja sih… tapi ada misi laian yang kami bawa serta dalam hobby kami… kebetulan juga teman kami membuka sebuah jasa travelling… so sambil hanging out kita mencoba mencari prospective customer…  kembali ke alur cerita… 

Hari itu hari minggu waktu masih menunjukan pukul sepuluh tigapuluh tapi kami sepakat untuk geser ke tempat lain… kami berjalan dan menelusuri rel kereta yang tampak membosankan dan panas seperti hari biasanya…

Satu hal yang ada dibenak saya... hidup tuh seperti panjangnya rel... mungkin kita bisa mengukur berapa lama kita akan hidup didunia ini... saya bisa berkata demikian karena kemajuan teknology kedokteran yang kita miliki saat ini... dan juga menelaah apa yang telah dituliskan oleh Pencipta kita.. semakin lama usia manusia akan semakin rendah... plus faktor alam juga bisa menyebabkan kita semakin tidak mempunyai waktu lama didunia ini...

terlintas dibenak saya.. satu ujung dititik tengah... kesanalah kereta api akan berjalan... hidup tentunya punya fokus dan tujuan itulah arah hidup kita... kita tentunya juga tidak mungkin lepas dari rel hidup kita bukan...? 

Aries yang memimpin barisan depan… mencoba membuat situsi lebih kondusif dengan apa yang akan kami lakukan… 



Seperti orang yang tidak pernah berhenti berpikir… toh manusia sejatinya tidak akan pernah berhenti berpikir… wakau tidurpun otak kita tetap berjalan. Dia memimpin group nya maju… melangkah maju… dan terkadang menoleh kebelakang…
 
Seperti filosophy hidup… kita seharusnya melangkah maju dan tidak pernah berhenti berbuat sesuatu seskali kita menoleh kebelakang… bukannya untuk meratapi dan menyesali atau bermimpi tentang semua keberhasilan kita… kita menoleh kebelakang untuk menimang kembali apa yang telah kita lakukan dan hal itu akan memnuat kita senantiasa mawas diri bila mana kita mau beroikir dan hidup untuk lebih bijak…


Bersuka dalam kebahagian atau kesuksesan hidup itu mudah… tapi tertawa dalam kesesakan hidup… jarang sekali kita jumpai… mungkin orang akan memandang sedikit aneh atau cenderung gila… tapi sungguh tertawa disaat kita dibawah tentunya dipacu oleh rasa syukur yang mendalam dari apa yang Tuhan telah hadirkan dalam kehidupan kita… bedanya ya.. esensi dan maknanya… sungguh ketika kita sudah kembali kepermukaan dan tidak merasakan kesesakan lagi… kita akan merindukan makna terdalam dan rasa yang ada dalam tertawa kita…

Sekalipun kita diciptakan berbeda kita juga diciptakan sebagi mahluk social… dan pertemanan atau fellowship lebih pantas untuk menggambarkan kehidupan social kita… kita mungkin menghadapi friksi-friksi dalam hidup yaaah kita tidak bisa menghindarinya… tetapi jujur.. kita membutuhkan semua friksi dan perbedaan kita… yaah selain sebagai rasa asin maniz… saya tidak bisa hidup dengan kondisi yang “baik-baik saja”…. Hidup haruslah ada hitam putih dan warna lain…  dunia tidak akan lengkap tanpa malaikat-malaikat nakal atau juga setan-setan yang baik hati… hal itulah yang memperkaya hidup ini…

Sehingga kami bisa berjalan bersama dalam harmony yang terlihat jelas walau dalam hati siapa tau… ya.. dari fellowship yang kuta tersebut kita memndapatkan banyak hal… mungkin lebih bernilai dari sekedar nilai nominal harta yang kita pendam dan kumpulkan… well… more than money can buy… saya ambil dari semboyan mastercard… itulah momentum in our live…


dan apabila kita mampu survive dan melampui semua itu semua.. kerikil tajam yang membuat telapak kaki kita meradang dan berdarah... panas terik sang surya di siang hari... tujuan hidup yang selalu nampak didepan mata kita... maka kita bolehlah berjalan dengan penuh gaya... karena pada akhirnya tujuan hidup kita ialah satu... membbuat hisup lebih hidup dengan apa yang kita miliki sesuai dengan anugerah ilahi yang telah dipercayakan ke kita....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar