Sentra
Delman sekarang jadi Pasar Keramik????
“Contong” Sebuah nama yang asing bagi
telinga generasi millenium di kota ini. Nama yang bunyinya terdengar agak aneh
ini merupakan salah satu tempat tempat publik pada zaman kolonial. Pada waktu
belanda masih berkuasa ditanah surabaya, alun-alun yang juga berfungsi sebagai
pangkalan kereta kuda alias delman ini dulu biasa disebut Von
Bultzingslöwenplein (1889), seorang konsul Jerman di Surabaya, Günther von
Bultzingslöwen (1839-1889). Akan tetapi arek-arek surabaya lebih suka
menyebutnya dengan istilah Alun Alun Contong. Kata “Contong” yang juga memiliki
arti kerucut dalam bahasa Jawa, kerucut untuk mewakili bentuk lahan.
Saat ini kawasan
kanan kiri Alun-alun Contong telah berubah menjadi pusat niaga keramik. Kawasan ini terletak dipertemuan dua jalan
yakni antara Jalan Pahlawan dan Jalan Kramat Gantung. Generasi
sekarang lebih mengenal kawasan ini dengan nama daerah Baliwerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar