Image Source: naritavc.blogspot.com |
Kisah Dan Makna Sebuah Pensil
Hidup dan pribadi kita… hampir sama
dengan sebatang pensil…
Dunia
pendidikan selalu erat kaitannya dengan beragam alat tulis. Sewaktu saya kecil
dulu, saya hanya mengenal pensil, bolpoint plus krayon atau spidol yang
fungsinya hampir semuanya serupa yakni sebagai alat tulis. Sejalan dengan perkembangan
zaman serta innovasi yang selalu dinamis, saat ini kita disuguhi beraneka ragam
jenis alat tulis yang semuanya tercipta untuk memenuhi hasrat kreativitas kita
semua.
Tanpa
memandang remeh alat tulis modern saat ini, saya koq tertarik dengan nilai dan
makna terdalam dari sebuah pensil sederhana yang biasanya hanyalah… batangan
hitam dari karbon yang terbungkus oleh balutan kayu dibagian luarnya.. serta rata-rata
bersisikan segi enam. Plus saya hendak sharing juga dari sebuah artikel yang pernah
sekali saya baca dulu kala… dan masih tersimpan hingga saat ini, yakni:
Yang
disajikan dalam bentuk narasi sebagai berikut:
Ada
seorang pembuat pencil, katakanlah demikian, setelah dia selesai membuat pencil
dan sesaat sebelum dia memasukan pensil buatanya kedalam box kemasan untuk
didistribusikan keseluruh dunia.. pembuat pencil tadi berpesan kepada pensil
tadi… begini,
“Hai
pensil ciptaanku.. ada lima hal yang hendaknya kamu perlu ketahui. Lakukanlah itu dan kamu akan menjadi pensil
terbaik yang pernah ada. Ingat baik-baik pesanku ini ya… jangan kalian lupakan
satu pesanpun… imbuh sang pembuat pensil tadi.
Pertama, kamu akan mampu melakukan atau
menghasilkan karya yang hebat bilamana kamu berada dalam tangan seseorang.
Image source: bestfard.wordpress.com |
Ya…
tanpa bimbingan dan arahan dari orang yang berwenang dalam hidup kita, mustahil
kita akan menghasilkan sesuatu yang agung. Bisa jadi arahan tersebut dari Tuhan
kita, orang tua kita, dan juga para guru kita.
Kedua, kamu akan mengalami proses
rautan yang menyakitkan dari waktu ke waktu,
akan tetapi itulah yang kamu perlukan bila ingin menjadi pencil yang
lebih baik.
Apabila
mata pencil kita tidak seruncing dan bulatannya mulai membesar, kualitas
goresannya khan tidak sebagus bila mana mata pensil masih bagus bukan? Solusinya?... adik-adik kelas satu dan dua
sudah pasti tahu jawabanya, tidak lain ya… di raut kembali agar bisa berfungsi
lagi.
image resource: faishere.hostoi.com |
Bagaimanakah
dengan hidup kita? Baik sebagai pelajar maupun pengajar?... apakah kita mau
bersakit-sakit dan mengalami proses rautan berkali-kali?... agar kualitas kita
semakin baik?...
Ketiga, hidupmu dan hasil karyamu akan
dilihat dan dikoreksi kesalahannya baik olrh orang lain ataupun dirimu sendiri.
Anggap
saja, bila kita menulis atau berkarya dengan pensil kita, dan hasilnya tidak
sesuai dengan yang kita harapkan sudah barang tentu kita akan menghapus dan
menganti dengan yang baru, disini manusia seharusnya tidak perlu takut berbuat
salah, atau merasa malu apabila kita membuat kesalahan. Bolehlah kita merasa
malu sebagi tanda kita masih care dan
masih mempunyai nilai diri akan tetapi bila hal itu tidak secara cepat kita
koreksi dan kita counter action, maka
siap-siap saja hidup kita akan selalu dalam bayang-bayang kegagalan alias
menjadi seorang yang “BIG L” atau BIG LOSER = Pecundang besar… rugi khan?...
image resource: nurpahsari.blogspot.com |
Dalam
contoh ini kita seharusnya juga bersiap diri dan bisa menerima apabila sikap
dan karya kita dikoreksi oleh orang lain. Bukankah koreksi dari orang lain
secara positif bisa membawa kita lebih baik walaupun terasa menyakitkan
dibathin kita. Ya ada baiknya bila kita bersikap terbuka, terima segala koreksian
dan analisa apakah benar dan sesuai dengan nilai dan prinsip kita. Apabila ada
kredit tertentu kita seharusnya lebih senang bila kejelekan kita ditunjukkan. Semata-mata
khan juga untuk perkembangan diri kita?...
Keempat, yang paling utama dari dirimu
ialah apa yang ada didalam dirimu.
Ya…
terkadang dalam hidup kita terlalu sibuk memikirkan aksesories diri kita yang
terkadang terlihat berlebihan sampai-sampai kita lupa hakekat diri. Ambil
contoh kasus begini, banyak dari kita apabila kita sudah merasa “berduit” kita
bersikap pola hidup konsumtif. Kita membeli barang ini itu tanpa melihat aspek
fungsional dari benda tersebut bagi kita. Atau, saat kita berdandan dan menyemir
rambut kita menjadi Pirang atau merah kecoklatan akan tetapi kita sama sekali
tidak tahu budaya dan bahasa orang barat. Lebih parahnya, ketika kita ,membaca
aksara “English” seperti UNDO (yang dibaca undo padahal AnDu) atau Paste yang
seharusnya berbunyi “Peist” bukannya “paste”. Contoh lain, saat kita bergaya
orang kaya akan tetapi sikap, tutur kata kita tidak menunjukkan bila kita
merupakan golongan orang yang benar-benar Kaya – kaya harta dan budaya. benar-benar
menyedihkan bukan?... tampilan orang kaya dan kota akan teapi sikap dan tutur
kata “Ndeso”… Mau seperti mereka?...
Nah
hal ini bisa kita lihat dipensil 2b kita, yang utama bukanlah terletak pada
batang kayu pembungkusnya akan tetapi lebih pada batang karbon yang ada
didalamnya. Anda akan merasa jengkel juga bukan bila mana mendapati warna atau
goresan pensil anda tidak sebagus seperti yang anda harapkan? Atau batang
karbonnya sering kali patah ketika kita menulis. Sudah pasti secepat kilat
pencil tersebut akan melayang ke keranjang sampah yang ada dipojok ruangan atau
dekat meja kerja anda… bagaimana bila anda yang menjadi pensil tersebut dan
repot dengan segala aksesories luarnya akan tetapi dalamnya tidak sebagus atau
sepadan?....
Kelima ialah pada setiap permukaan
dimana kamu digunakan, kamu harus meninggalkan tanda atau Mark… dengan kata
lain apapun kondisinya kamu harus terus menulis.
Kalimat
diatas saya artikan begini, dalam hidup baik tindakan kita yang bagus atau yang
jelek pastinya akan terekam dalam memori kita dan orang lain. Semua bergantung pada
diri kita sendiri. Akankah kita berkarya atau malah membuat kreasi negative? Apalagi
sekarang jamannya CCTV segala tindakkan kita akan terekam dan bisa dijadikan
bukti jelas.
Setelah
mendapatkan pesan dari si pembuat, pensil tadi mengganguk sebagai tanda
mengerti dan akhirnya masuklah ia kedalam kotak dengan pesan-pesan tadi di
dalam hatinya…
yaaah… dari sebuah barang yang simple akan tetapi terkandung
makna yang sangat besar bukan… bagaimana dengan hidup anda?... apakah anda
pensil yang berkualitas atau sebatas pensil?...
Life is a choice and
the choice is yours…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus