A.
Menjalin
Hubungan Personal dengan Siswa Baru
Saya
teringat ketika sewaktu pertama kali naik pesawat terbang, momen yang sangat
mendebarkan tidak terjadi pada saat pesawat sedang terbang di angkasa. Perasaan
mendebarkan tersebut juga tidak muncul ketika hendak mendarat. Saya rasa,
pembaca sudah mengetahui bila perasaan mendebarkan itu dengan derasnya kita
rasakan sesaat kita hendak sedang Take off. Begitu pula yang dirasakan anak
didik kita, baik yang baru saja mendapat sekolah baru atau hanya siswa yang
naik kelas. Pada saat hari pertama kali masuk sekolah setelah liburan panjang
kenaikan kelas tentunya terasa hampir sama dengan perasaan ketika pesawat
terbang hendak take off.
Perasaan yang
mendebarkan tersebut sangat dirasakan sekali oleh calon anak didik kita. Bisa
dibayangkan mereka pastinya memikirkan apa yang akan mereka hadapi pada hari
pertama, bahkan mereka tanpa sadar membayangkannya sampai larut malam. Mereka bisa
jadi mereka-reka tentang calon teman-teman barunya, yang mana mereka disukai,
yang mana mereka harapkan dan begitu pula yang mana mereka dibenci. Bahkan
anak-anak kita juga membayangkan calon wali kelas mereka, andai kata mereka
mendapat walikelas yang terkenal sabar, atau beken terlebih “keren” mereka
tentunya sangat bergembira sekali, nah bisa dibayangkan pula bila mereka akan
mendapat wali kelas yang bertipe tegas, jarang tersenyum atau bahkan terkesan “killer”.
Satu contoh, Mama dari salah satu anak saya bercerita bila si anak tersebut
menangis tiada henti sepanjang perjalanan pulang dari liburan mereka. “Oh..
lebih baik aku tidak membayangkan hal ini” begitu kali isi kepalanya setelah
mengetahui kalau saya yang akan menjadi wali kelas mereka, anggapan anak-anak
saya tipe guru yang tegas. Satu hal positive dari wacana ini ialah anak-anak
tersebut sangat antusias. Ya… rasa antusias itulah yang bisa dijadikan modal para
guru dan seharusnya antusias tersebut tetap terjaga sampai berakhirnya tahun
ajaran baru.
SATU PERTANYAAN BESAR, ialah bagaimana
langkah kita menyupport serta menjaga rasa antusias yang mereka miliki pada
saat awal tahun sampai dengan berakhirnya tahun ajaran? Terlebih dari rasa
antusias mereka secara implicit dibarengi oleh harapan-harapan baru, semangat
baru, dan antusias mereka yang sedang tinggi-tingginya???...
Jawaban
untuk pertanyaan diatas sudah tentu gampang sekali Bukan?.. saya berani
bertaruh pembaca akan serempak memberikan jawaban seperti berikut:”oh.. kita
tentunya akan meluangkan banyak waktu dengan mereka, berusaha mendekatkan diri
dengan mereka secara personal, kita akan mengajari mereka” kira-kira begitu
yang sering saya dapati dari rekan saya para pengajar dan pendidik.
Pertanyaan
selanjutnya,
BAGAIMANAKAH
anda para pengajar melakukan semua jawaban anda diatas?
Apakah anda
benar-benar yakin akan telah memberi
kesan kepada murid-murid anda diakhit tahun ajaran?
Apakah
anak-anak yang tergolong susah belajar atau seringkali membuat onar sesisi
kelas akan terkesan dengan Anda Sebagai Wali kelas? Ataukah hanya sebagian
murid yang kebetulan golongan pandai atau yang sering mendapat nilai sempurna
yang berkesan dengan anda?
Apakah anda
akan memperlakukan yang baik atau nakal, yang pandai atau low layaknya siswa
pada umumnya seperti tahun-tahun sebelumnya?
Image resource: maniactive.com |
Okkay..
sekedar sharing, biasanya saya tanamkan pada diri saya “menghitung hari”
seperti lagu hit yang pernah dinyanyikan oleh Kris Dayanti. Makna “SATU TAHUN”
kalo boleh dikata simple sekali dan pendek apalgi bila kita memandang angka
“SATU”. bukankah SATU merupakan bilangan yang palimg kecil? dan sering kali
kita menganggap remeh angka satu ini laksana angin lalu. Perkara menjadi
berbeda bila kita memecah angka satu tersebut menjadi nilai bilangan yang lain:
Satu tahun
berarti 12 BULAN.. berarti 52 minggu…
walau secara efektif kita mengajar secara effective antara 10-11 bulan berarti
berkisar 40 s/d 45 minggu per tahunnya. Bila dalam
seminggu kita mengajar selama 5 hari dan rata-rata 6 jam per hari maka kita
akan mendapati angka 30 jam. Dikalikan ambil saja sebagi contoh 45 minggu yang
akan memunculkan angka 1.350 jam per tahun akademiknya. lebih lanjut akan
muncul angka 81.000 bila jam mengajar dikalikan dengan 60 menit.
Dari paparan
diatas, makan satu tahun merupakan waktu yang SANGAT PANJANG untuk dilalui
serta dan tentunya
sangatlah berharga untuk dihabiskan tanpa meninggalkan kesan alias kegiatan
yang itu-itu saja… Pengajar dan pendidik memiliki waktu yang teramat banyak
untuk membentuk siswa kita dan untuk melakukan
banyak hal positif. lebih lanjut bilangan tersebut merupakan cerminan betapa
Anak akan lebih dekat dengan sang gurunya daripada menghabiskan waktu bersama
keluarga dirumah. dan tentunya apa yang bisa kita lakukan bersama dengan murid
kita?... BANYAK SEKALI!!! dan tentu harapannya… SEMUANYA EXCELENT serta
BERKESAN di hati mereka
Saya sendiri
bukanlah seraong guru yang HEBAT ataukah yang paling patut diteladani di
SELURUH SEKOLAH. Bahkan tak jarang saya juga tegas dan agak keras dalam
mendidik dan membimbing mereka apabila mereka tidak bisa mencapai standard
target dari masing kapaistas mereka. Akan tetapi ketika saat kenaikan kelas,
saya merasa terkejut, gheran begitu pula terharu ketika anak didik saya kerap
kali bertanya: “Mister, tahun depan lagi ngajar kita lagi ya?”, “Please ya
Mister… Ayolah!!!” atau “Mister Tahun depan kita mau ngapain lagi, bikin
kampanye, bikin drama lagi ya atau ayo Mister bikin Band?”. Dan begitu pula
wali murid, mereka juga memohon saya untuk mengajar lagi ditingkat yang sama
dengan murid yang saya ajar tahun ini.
“… Memotivasi, Mengarahkan dan Memonitor Perkembangan
Anak didik
Dari situ sah-sah
saja saya menilai diri saya, sebagai seorang pendidik dan pengajar telah berhasil
menanamkan kesan kepada Anak didik, saya telah menyentuh hati mereka. Saya
berhasil menjalin hubungan yang erat dan tetap dalam kaidah professionalitas
antara guru, siswa, beserta orang tua anak didik saya. Jujur saja, apa yang
telah saya berikan hanyalah mencoba memberikan inspirasi bagi mereka untuk
berani tampil beda, berani mencoba hal baru dengan hal-hal yang out of the book
yang nanti akan saya bahas juga pada posting blog. Berikan contoh yang
menginpirasi mereka semua. Setelah itu yang saya kerjakan hanyalah memotivasi,
mengarahkan serta membimbing mereka, tak
hentinya dan bosannya menasehati mereka bila dirasa perlu, Bilamana mereka
menhadapi kesulitan, membimbing mereka untuk bisa memecahkan persoalan/problema
mereka merupakan metode yang efektif dalam membentuk karakter mereka serta
membantu mereka mengarungi satu tahun akademik baik dari sisi akademik maupoun
yang non akademik. Saya juga senantiasa memantau
perkembangan mereka selama mereka menjadi anak didik daya. Oleh karena itu,
bisa jadi apa yang saya lakukan buat mereka berguna pula untuk para guru yang
lain.
RAHASIANYA…
Ya untuk
bisa menyentuh hati dan memberi kesan sepanjang tahun kunci dasarnya ialah HARI
PERTAMA masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Itu saja dulu dan
janganlah berpikir yang lain!! Mengawali tahun akademik pada hari pertama
dengan penuh kesan, serta bisa membuat anak terinpirasi merupakan modal dasar
yang kuat. Bila mana mereka terkesan, tertantang, dan memiliki semangat itu
saja sudah cukup. dan tinggal bagaimana anda mengolah antusias mereka sepanjang
tahun. Para Pengajar seharus sungguh-sungguh merancang aktivitas kelas yang
benar-benar berkesan bagi mereka. BENAR-BENAR TERENCANA! Saya tidak akan berbicara
lebih banyak tentang lesson Plan atau RPP. saya rasa semua guru ditanah air
sudah pasti mengetahui itu semua. Tapi beberapa hal kecil yang sepertinya kita
lupa atau tidak terpikirkan sebelumnya.
1. JANGAN MENGAJAR PADA HARI PERTAMA
Image Resource: nie.lancasteronline.com |
Saya pasti
akan geleng-geleng kepala plus sangat menentang sekali bila mana kita mulai
hari pertama dengan langsung belajar dari buku baru sesuai dengan kelas mereka.
Saya juga akan sangat tidak SETUJU bilamana guru hanya berkenalan sebentar
mungkin satu jam dua jam lalu memberikan sisa waktu disekolah untuk FREETIME!
mereka dengan bebasnya chit-chat dengan temanya, berjalan bebas dan berkeliaran
tak tentu diseluruh wilayah sekolah, atau bermain electronic games yang
sejatinya mereka bisa mainkan sendiri dirumah. akan sangat menyedihkan bilamana
terlihat guru wali kelas yang bersangkutan berada didalam kelas tersebut.
Bukankah
kita bisa mengunakan waktu tersebut dengan kegiatan yang terpadu dan terarah?
lagi pula mereka juga belum siap tuk belajar karena habis liburan panjang.
Mereka tentunya masih dipenuhi keinginan untuk bermain atau melakukan kegiatan
yang bersifat fun..
Apa yang
akan saya lakukan: saya akan katakan kalimat ini kepada mereka “OK!!! Anak-anak
hari ini Bapak tidak akan mengajar kalian apapun dari buku pelajaran. yaa… hari
ini daro pagi sampai pulang, TIdak ada pelajaran! hari ini kita akan ngobrol
ini itu. setuju?... dan jujur saya, bapak membutuhlan bantuan kalian semua.
siapa yang mau bantu Bapak?...
Saya yakin
anak-anak antusias sekali mau terlibat dalam diskusi, mereka merasa tidak
diperintah akan tetapi mereka merasa akan dihargai. bukankah begitu?
2.
NAME
TAG!
Salah satu
kesulitan pada waktu pertama kali mengajar kelas yang benar-benar baru ialah
mengingat nama-nama mereka apalagi bila satu kelas terdiri dari 20-an siswa. Belum
lagi bila Anda diminta mengajar beberapa kelas. Susah bukan menghafal semua nama-nama
mereka? Terlebih bilamana kita diharuskan memanggil nama mereka sesuai dengan dengan
benar pada saat pertemuan pertama. Saya yakin mereka akan merasa dihargai dan
diperhatikan bila kita mampu memanggil nama mereka dengan tepat. Lucu jugakan
kesannya bilamana wali kelas sampai lupa, tidak tahu atau bahkan salah menyebut
nama mereka, benar begitu bukan? Jadi bagaimana solusi menghafal atau menyebut
nama mereka dengan benar?...
Solusi
simple saja. Saya sudah mempersiapkan lipatan kertas dari kertas buffalo yang salah
satu sisinya sudah saya tulis nama mereka sesuai dengan daftar nama murid yang
saya terima. Yang jelas, saya akan mencatat nama panggilan mereka sesuai dengan
info yang saya dapatkan dari wali kelas mereka terdahulu. Lalu saya bagikan
kepada mereka serta meminta mereka meletakkannya diatas meja didepan nama
mereka. Sehingga dengan mudahnya dan tentunya dengan benar saya menyebut nama anak-anak
saya yang baru.
Besarnya
name tag tidaklah terlalu besar. satu lembar kertas buffalo bisa saya gunakan
untuk empat anak. Saya lipat dan potong lalu ¼ bagian tersebut saya lipat
menjadi dua bagian dan saya berdirikan diatas meja. Satu sisi kertas tersebut
tertulis nama panggilan siswa yang bersangkutan. Hal ini selain memudahkan saya
memanggil nama-nama anak saya juga secara langsung membuat hati mereka senang dan
terhargai layaknya para pembesar atau manager yang memiliki name tag diatas mejanya
masing-masing.
Lakukanlah
hal ini dan minta anak-anak meletakkan nama mereka diatas meja selama seminggu
atau dua minggu pertama tahun ajaran baru atau beberapa kali pertemuan sampai
guru kelas atau guru bidang study benar-benar hafal betul nama-nama anak anda. Selamat
mencoba!
3.
SHOW
THEM AROUND Your class.
Saya selalu
tekankan pada hari pertama, bahwa ini kelas mereka selama setahun kedepan. Harapan
saya mereka akan timbul perasaan memiliki dan merasa berada layaknya dirumah
mereka sendiri. oleh karena itu saya beritahukan mereka, mereka berhak dan
bebas mengunakan fasilitas yang ada dikelas mereka dengan benar. untuk
memudahkan mereka memudahkan mencari dan menata maka saya sudah memanage
beberapa hal yang ada dan tidak lupa saya memberitahu letak stasionary dan
files kepada mereka. Saya beritahukan tempat meletakkan botol minum dan kotak
makanan mereka, tempat menyimpan berkas file kelas mereka, susunan kelas,
tempat marker dan penghapus papan tulis, tempat menata buku bacaan dan
referensi, folder enrichment kelas, barang-barang kebutuhan kelas untuk metari
project serta papan display hasil karya mereka dan juga file-file administrasi
kelas.
Harapan
saya, mereka juga belajar bagaimana manata barang-barang yang mereka perlukan
dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tujuan mereka bisa dengan
efisien menggambil dan meletakkan kembali barabg0barang sesuai tempatnya
sehingga terkesan ter-organized dan rapi. bukankah seni menata barang-barang
tersebut seni management dari Jepang?...
4.
SHARE
YOUR IDEAS & ACTIVITIES
Mengajar
bukanlah semata-mata mentransfer semua ilmu yang ada didalam buku mata
pelajaran kepada anak didik kita. Saya yakin banyak anak-anak kita yang ingin
belajar lebih banyak lagi dan belajar lebih tentang sesuatu yang tidak ada
didalam buku mereka atau istilahnya belajar “out of the book and box”. Toh
anak-anak jaman sekarang bisa dengan mandiri belajar tidak hanya dari buku
mereka, mereka bisa membuka layanan internet, buku referensi dan bacaan yang
bejibun, atau menonton video pembelajaran.
Image resource: rebuildlakeshore.com |
Seharusnya,
setelah para pengajar dan pendidik menelaah syllabus dan RPP mampu mengangkat
sebuah aktivitas, project yang tidak ada didalam buku menjadi sebuah kegiatan
kelas yang menyenangkan dan manantang, Jangan lupakan aktivitas tersebut masih tetap
relevan dengan materi ajar mereka. Bisa jadi aktivitas kelas tersebut menjadi
project jangka panjang atau dalam durasi satu semester dsb.
Hal ini bisa
juga didapatkan dengan meminta mereka sharing harapan-harapan mereka semua atau
keinginan mereka selama dikelas baru ini. Saya juga akan men-sharingkan
beberapa hal yang menjadi harapan saya plus goal saya ditahun ini. baru
kemudian kita akan diskusi dan menetapkan bersama aktivitas kelas apa saja yang
akan kita lakukan bersama-sama.
Anak-anak
saya biasanya suka sekali mengunakan mindmap daripada mengopy apa yang guru
tulis dan terangkan dikelas. Saya akan meminta mereka untuk lebih berkreasi
dalam membuat mind map. Saya katakan kepada mereka mind map mereka seharusnya lebih
unik, dan memiliki rasa seni. Mereka bisa mengunakan berbagai warna pena dan
gambar yang sesuai. Idea yang lain, saya
katakan mereka akan melakukan presentatasi ke kelas-kelas yang lain dan
bentuknya mirip dengan kampanye agar teman-teman mereka bisa bertindak lebih
baik. Selain itu, saya juga katakan kelas kita akan membuat tampilan drama
untuk pentas sekolah. Tidak lupa saya katakan kepada mereka itu merupakan hal
yang sukar karena mereka hanya duduk dibangku Sekolah Dasar dan pada umumnya dramanya
dalam Bahasa Inggris. Saya sharing-kan beberapa kesulitan yang ada mereka
hadapi plus langkah-langkah untuk membuat tampilan tersebut benar-benar
sempurna. Saya berikan beberapa idea yang terkadang sukar bagi mereka akan
tetapi mereka semua tertatil dan mau mencoba tantangan tersebut!
5.
HOPE
AND PRAY! – TIME CAPSULE!
Salah satu
aktivitas yang berguna bagi anak-anak yang saya ajar ialah ialah membuat time capsule. Tujuan dari aktivitas ini
ialah anak-anak belajar bagaimana merencanakan langkah-langkah yang akan mereka
lakukan selama dikelas baru, menetapkan tujuan akademik, non akademik dan
perubahan sikap mereka untuk jangka pendek ataupun jangka panjang serta
evaluasi setiap langkah dan rencana yang kerjakan plus proses kegiatan belajar
mereka. Dalam kasanah bidang management time kapsul sama artinya dengan program
jangka panjang, langkah-langkah yang diambil, plus evaluasi berkala serta
tindak lanjut dari hasil evaluasi. Mengenai isinya sudah barang tentu berbeda
dengan management perusahaan. Kita tahulah isi, scope dan batasan yang ada dikepala
anak-anak kita.
Ambil
contoh, anak-anak ingin mendapat rangking satu. Disini saya meminta mereka
bagaimana cara kalian belajar sehingga bisa mendapatkan tujuan kalian tersebut
atau sisi non akademik, ada yang ingin membelikan kado buat papa mamanya saat
ulang tahun mereka. Disini saya membantu mereka memecahkan problema tersebut,
bagaimana caranya menyisihkan uang saku. Dan masih banyak lagi “hope and pray”
yang bisa dimasukkan dalam time capsule.
Untuk
jelasnya mengenai kegiatan time capsule bisa membuka posting yang saya tulis
dan posting di blog ini: http://classroom-corner.blogspot.com
Bagian kedua
dari artikel blog akan membahas tentang bagaimana memyiapkan management kelas
sejak hari pertama dan sepanjang tahun..
Silahkan
koment dan tunggu posting berikutnya…
Salam,
BalasHapusSaya gembira dapat membaca blog kamu. Ada bantuan yang saya perlukan daripada kamu. Jika sudi, mohon hubungi saya di kamarul.munajat@gmail.com atau facebook menerusi email yang sama. Terima kasih dan jumpa lagi.
Thank for the support Mr Kamarul... just pray for me that i am not lazy to share and write all i had done with my class... you should also check this blog:
Hapusit is also mine;
http://classroom-corner.blogspot.com
it is nice to have some one gives a comment to our work
wahhh menarik sekali...terima kasih ya atas saran sarannya...
BalasHapuswant to know more please visit:
BalasHapushttp://classroom-corner.blogspot.com/
dont worry... itu juga milik saya pribadi... Have fun and hope.. it gives u benefits..
Thanks so much.
BalasHapusFor all idea in your article.
Sure
I want to be a great teacher like your suggests.
Let's
Terima kasih. Tulisan ini membuat saya lebih semangat untuk memulai karir saya sebagai wali kelas. Salam
BalasHapusTerimakasih atas saran2 yang dibagikan semoga ALLAH membalas kebaikan ANDA.., AAAMIIIN... SUKSES SELALU untuk anak Indonesia ...!!!
BalasHapusThanks for u're idea. Its really usefull
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi tips
BalasHapus