Hikmah Mudik
Saat Subuh Saat Hari H
Syukurilah apa
yang diberikan oleh sang Kuasa. Kata-kata yang sudah sering kita dengar itu
kembali menggema dibenak saya.
Ya.. rencana
mudik yang sudah jauh hari terencana diambang batal. Bahkan hingga hari keberangkatan masih saja
belum ada kepastian. Syukurlah semua berubah saat malam Lebaran. Kali aja, yang
kuasa tahu kalau saya suka berlama-lama nongkrong dikeramaian, jadi pas di
kampung halaman bisa-bisa kehilangan mood lebaran walau saya tak ikutan
merayakan.
Akhirnya pukul
3:30 pagi saya start dari Sidoarjo. Dengan motor matik yang dipacu tak begitu
kencang ya antara 70an km/j, udara yang tergolong dingin, akhirnya dah bisa
sarapan di Tulungagung sebelum pukul 06:00. Kondisi jalanan yang lapang membuat
jarak ratusan km tak terasa.
Pukul 07
setelah udara tak begitu menusuk tulang, saya lanjutkan perjalanan rute
Trenggalek Pacitan via Panggul. Sebenarnya ini bukan perjalanan pertama
kalinya. Namun, agar suasana tak membosankan maka saya putuskan untuk lebih
santai dan standby dengan kamera hp.
Sinar mentari
semakin menjulang semakin menambah keasyikan jeprat-jepret. Sampai lupa kalau
ditunggu keluarga di Lorok. Tenang.. paling-paling jam 9 ntar juga dah sampai.
Sebenarnya, dulu pernah juga sharing menariknya rute ini. Dengan fokus jalan
panjang didaerah Panggul dan hutan pinus di Kab. Trenggalek. Biar makin komplet
ini edisi jrepretan amatiran dengan spot yang berbeda.
Kawasan Sumber
Bening.
Kondisi jalan
yang berliku.. terkadang anda menjumpai jalanan yang sangat lapang atau
hamparan sawah dipinggir jalan merupakan spot yang kalah menarik.
Jembatan
Dongko & Trotoar Kec Dongko
Salah satu
temuan dan hasil jepretan yang saya kagumi. Kondisi sawah terasiring yang
ditanami padi muda dan paduan sungai berbatu yang kadar arusnya sedikit. Saya ambil foto dari atas jembatan. Semakin
mantap saat shoot kelokan tikungan yang mengular sebelum jembatan hingga naik
ke arah kawasan dongko.
Saat memasuki
daerah pusat kecamatan yang berada didataran tinggi ini, mata tertuju pada
rapi, indah dan bersihnya trotoar-trotoar pada jalur utama. Dicat warna zebra,
trotoar terlihat begitu terawat. Padahal, kontur wilayah naik turun dan jalanan
juga berlika-liku. Tapi tata ruang-nya gak kalah dengan trotoar pusat kota.
Tapi sayang, saya tak sempatkan banyak jeprat-jepret trotoar, inipun saya ambil
saat hendak keluar kawasan.
Kawasan
Industri Kayu
Saya tak
begitu pahan nama daerahnya, antara cakul atau suruh.. Disisi kanan kiri jalan
yang berliku banyak dijumpai industri pengolahan kayu gelondongan. Kalau anda
beruntung, lumayan dapat background foto yang berbeda.
Kawasan
Panggul Perbatasan
Disini ada
jalanan panjang diatas perbukitan. Dulunya, 5 tahunan lalu bisa dibilang “jalan
tol diatas bukit” waktu kondisinya masih sip. Anda bisa dengan bebas melihat
pemandangan di kanan kiri tanoa halangan bukit yang menjulang. Paling-paling ya
Cuma tingginya pepohonan.
Setelah lepas
dari situ anda bisa memasuki kawasan Kab Pacitan. Anda bisa menikmati
pemandangan PLTU Sudimoro dari atas perbukitan. Lanjut ke barat anda memasuki
kawasa pantai-pantai.
Nah bagi para
pecinta touring, kalau lewati jalur ini, saya hanya sarankan, tak usah
kencang-kencang, kayak Rossi atau Marquez. Walau kondisi trek memanjakan
terutama bagi rider motorsport, anda akan banyak kehilangan moment-moment
pemandangan yang tersedia secara GRATIS TIS!!! Ride modestly, kalau ketemu spot
yang bagus break, foto atau sekedar selfie sekalian upload. Pastinnya banyak
yang ngiri. DP atau PP saya berulang
kali saya ganti setelah tiba, banyak yang penasaran dan kepincut.
Buktikan
sendirilah...
Gan, melengkapi postingan ini, silahkan klik beberapa link dibawah untuk info daerah terkait:
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2011/11/pesona-rute-touring-jalur-selatan.html
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2011/05/jalur-selatan-pacitan-so-beautiful.html
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2012/01/lorok-ngadirojo-pacitan-selayang.html
http://uncommonlygenius.blogspot.com/2012/01/lorok-ngadirojo-pacitan-selayang.html
Salam
keren bro
BalasHapus