Minggu, 13 September 2015

Rute Ke Coban Pitu: Komplek Tiga Air Terjun (1)


 
Waterfall Trekking Series Coban Pitu


Coban Pitu atau disebut juga Air Terjun Sumber Pitu merupakan air terjun yang masih belum banyak didengar atau bahkan dikunjungi publik. Coban yang tak lain adalah air terjun dalam bahasa lokal jawa malangan terletak di daerah Pujon Kidul, Kab Malang. Lantaran masih “hijau” dan belum banyak terjamah, saya beserta rekan-rekan saya pada September awal 2015 trekking ke daerah tersebut.


Highlight – Tiga Lokasi Air Terjun & Makam Batu

Air Terjun yang berada dilereng gunung kawi ini tak hanya menawarkan satu lokasi air terjun saja. Ada tiga lokasi air terjun yang letakknya dalam satu komplek. Pertama, saat anda selesai trekking, ada air terjun tunggal yang arusnya lumayan deras. ini merupakan yang terbesar diantara dua lokasi lainnya. Air terjun kedua yakni ya Coban Pitu sendiri. Sebenarnya, coban pitu sendiri sedikit mirip dengan sumber air yang mengalir kebawah dilereng bukit. Yang jelas, panorama yang tersaji, seperti tirai hijau dengan garis-garis air yang mengalir. Inilah spot bagus untuk photografi.

Naik sedikit and ambil jalur kanan, anda bisa menemukan lagi coban 4 yang hanya memakan perjalanan 10-15 menit saja. Hampir sama dengan coban pitu namun, jumlah pancoran air terjun tak sebanyak coban pitu.




Dilokasi ini juga anda bisa menjumpai sebuah makam tua yang tersusun dari bongkahan batu. Konon, menurut penduduk lokal yang kami temui di Pos Parkiran Atas, makam tersebut merupakan makam orang jaman dulu yang hidup didaerah ini. Belum diketahui secara pasti apakah orang tersebut merupakan orang yang berpengaruh atau orang penting semasa ia hidup. Di punden makam, dibagian maesannya,  terdapat satu gelas dan tatakan kopi yang penuh dengan putung-putung rokok yang belum habis terbakar. Demi menghormati si pemilik makam, saya pun urung mengabadikan makam tersebut. Lantaran terusik atau apalah, saya sendiri sampe tergelincir hingga membuat siku kanan saya terluka.

Nah bagi yang ingin sedikit merasakan petualangan alam, silahkan luangkan waktu, sehari saja dah cukup, mendatangi lokasi tersebut. Berikut panduan rute ke arah Sumber Pitu atau Coban Pitu.


Rute

Destination: Batu!
Bila perjalanan anda dimulai dari arah Malang, atau Surabaya via Malang lewat Karang Lo, rute tak lain adalah ke arah kota wisata Batu.

Pertigaan Patung Sapi Pujon
Dari Batu Kota, lanjutkan perjalanan ke Pujon, yang termasuk rute Malang – Jombang Kediri. Tak perlu lama-lama, setelah memasuki Kec. Pujon, landamark bisa dilihat dari batas pembatas daerah, jalan terus hingga mencapai pertigaan TUGU PATUNG SAPI. Dari situ, ikuti rute utama, jangan belok dulu, lurus saja kurang lebih 20-50m. Anda akan menemui pertigaan tepat setelah patung Sapi tersebut. Barulah kemudian anda belok kiri.

Jalan Desa.
Setelah itu, ikutilah rute jalan desa tersebut. Lurus saja. Namun jangan terlalu kencang, bisa-bisa anda melewatkan petunjuk jalan ke Sumber Pitu (Coban Pitu).  Setelah 2-3 km dari pertigaan Patung Sapi, anda akan menemukan petunjuk “Sumber Pitu” terbuat dari papan kayu ukuran tak begitu besar disamping kiri. Belok kiri dan ikuti petunjuk tersebut.  Sekitar 1-2km anda sudah sampai di Pos Capung Alas.


Pos Capung Alas
Di pos ini, anda harus lapor sekaligus membeli tiket masuk. Harganya dipatok Rp 10.000 per orang.  Selama dipos, anda bisa menikmati makanan dan minuman ringan serta rehat sejenak. Selain itu, anda juga bisa tentukan mau terus berkendara ke parkiran atas atau melanjutkan perjalanan dengan trekking. Sebagai gambaran, saat musim penghujan, rute cenderung licin. Sehingga anda kudu terampil mengendalikan kendaraan anda. Sedangkan saat musim kemarau, rute cenderung kering, berdebu dan tak jarang anda menjumpai rute makadaman.  Dari sini, masih ada sekitar 2-3 km ke pos parkir kendaraan atas. Anda juga bisa menggunakan kendaraan roda empat. Namun bila musim hujan, sebaiknya dipikir ulang bila kendaraan anda jenis kendaraan biasa atau bukan untuk hard terrain.


Parkiran Atas
Disinilah semua kendaraan harus berhenti. Alias pihak pengelola tak memperbolehkan kendaraan jenis apapun digunakan lebih lanjut. Tentunya kecuali milik penduduk lokal yang disetting semi trail untuk keperluan mengangkut hasil perkebunan. Anda tak perlu khawatir, petugas dan penduduk lokal yang menyediakan makan minum dilokasi bisa menjamin kendaraan anda dalam kondisi aman. Bagi yang ingin parkir, dipatok harga sekitar Rp 5.000,- untuk R2.  


Jalur Trekking
Bagi anda penyuka kegiatan outdoor seperti trekking anda akan dimanjakan oleh Rute trekking yang ada. Rute trekking sendiri tak begitu panjang,sekitar 3-4 km. Atau bisa ditempuh dalam waktu 60-90 menit. Rutenya pun bervariasi.  

Anda diharuskan menempuh rute menanjak disamping Kebun Kol /Kubis milik penduduk setempat. Walau hanya ratusan meter saja, namun tanjakan bisa membuat nafas tersenggal. Untungnya, penduduk lokal membuat semacam tangga yang membantu anda berpijak. Selepas dari puncak tanjakan anda bisa break dan menikmati hijaunya pemandangan sekitar. Setelah itu, anda akan menelusuri jalan setapak yang menembus semak belukar dan vegetasi hutan. 

Bila anda berhasil melewati rute tersebut, rute terasa semakin mudah. Namun anda kudu tetap waspada. Setelahnya, anda akan menyusuri  jalan setapak di lereng Gunung Kawi yang mana salah satu sisinya merupakan jurang. Rute lereng bukit akan berakhir saat anda memasuki rute alas atau hutan. Disini, tantangannya, jalanan licin dan anda harus membungkuk, melewati rintangan pohon yang roboh dan masih banyak lagi.  


Nah pada akhirnya, jerih payah selama trekking akan terbayar lunas saat anda mendengar deru air terjun dan melihat air terjun pertama. Di lokasi ini, selain air terjun tunggal, hamparan batuan kali besar menjadi pemandangan dan spot yang oke buat foto. 




Apakah sudah selesai? Belum!! Disamping aliran air, ada tangga-tangga dilereng bukit. Berjalanlah seturut tangga tersebut hingga anda menjumpai dinding hijau yang atasnya merupakan bukit batu dimana 7 sumber mata air terpancar dan mengalir dari balik rimbunan tumbuhan hijau di bukit. YUP!! Itulah Coban 7 atau Sumber Pitu.



Bila anda masih ada nafas, eklplore ke Coban Papat yang berlokasi tak jauh dari situ layak dicoba. Cukup ikuti rute setapak disebelah kanan dan berjalan selama kurang lebih 10-15 menit anda sudah sampai di Coban Papat. Kabar bagusnya, dirute ini, debris debu tak sebanyak dibanding rute sebelumnya. 

Bila anda menjumpai sebuah makam batu tua disisi kiri rute dan melihat 4 sumber air terjun dari dinding batu, itulah Coban PAPAT. Walau tak semegah Coban Pitu, pemandangan disini juga layak diabadikan.  


Nah bagi yang pengin lihat lebih jauh kunjungi: https://youtu.be/i6soU-t04Ls

Wisata Alam Coban Pitu Pujon Kidul Kab. Malang



Waterfall Trekking Series Coban Pitu (2)


Coban Pitu atau disebut juga Air Terjun Sumber Pitu merupakan air terjun yang masih belum banyak didengar atau bahkan dikunjungi publik. Coban yang tak lain adalah air terjun dalam bahasa lokal jawa malangan terletak di daerah Pujon Kidul, Kab Malang. Lantaran masih “hijau” dan belum banyak terjamah, saya beserta rekan-rekan saya pada September awal 2015 trekking ke daerah tersebut.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan di area ini antara lain:

Trekking
Selain trekking dari parkiran atas (warung nasi terakhir) sebenarnya pengunjung bisa saja mulai trekking dari Pos Capung Alas hingga lokasi Air terjun. Dengan panjang antara 3-4 km.  Bagian pertama jelas-jelas susur jalan berbatu ke arah parkiran atas. Disini, kalau anda mau sedikit susah dan berpetualang, anda bisa potong kompas. Saya dan rekan pun pernha mencoba trekking saat perjalanan pulang. Dari Pos Parkir hingga tembus ke pemukiman warga. 

 
Rute trekking kedua jelas-jelas dari rute parkiran atas hingga air terjun. Bagi yang biasa trekking, bisa ditempuh dalam waktu 1 jam saja. Normalnya ya 1-5 jam. Tantangan yang diberikan, selain jalanan yang mayoritas menanjak, debris debu yang terbilang tinggi pada musim kemaru. Sebaliknya, bila mengunjungi pada musim penghujan, rute cenderung basah licin dan berlumpur. Siap-siap sepatu sesuai medan pokoknya.

Camping Area
Bila anda ingin mengelar camping untuk tujuan welcome day atau gathering. Lokasi di Pos Capung Alas bisa jadi rujukan. Arealnya terbilang cukup luas, hampir seluas lapangan bola. Disampingnya ada rerimbunan pepohanan yang menjulang tinggi. Lokasi ini juga tak jauh dari kampung setempat. Bagi yang tak suka berpetualang, anda pun bisa membawa mobil hingga area ini. Apakah outbond juga bisa digelar disini? Sebaiknya tanyakan dulu kepetugas bagian informasi. Sebenarnya, anda juga bisa camping disekitar lokasi air terjun. Namun, bagi yang tak suka dinginnya malam, sebaiknya hindari saja.


Photography
Salah satu kegiatan utama yang tak boleh terlewatkan. Anda bisa foto disekitar pos Capung,  perkebunan kol/kubis milik penduduk setempat, beberapa spot lereng gunung, dan tentunya di kawasan air terjun. Salah satu yang sering diabadikan kamera yakni foto rentetan anak tangga disamping aliran air serta dinding sumber Pitu yang memang AWESOME!!

Nge-Trail & Off Road
Melihat bekas ban yang terdapat dijalan serta rambu larangan yang mengatakan : kendaraan trail dilarang masuk, anda pun bisa nge-trail di sini. Tentunya rute juga sudah disediakan oleh pihak pengelola. Hal yang sama juga berlaku bagi off roader atau sprint off road. Koq tahu? Beberapa kendaraan off road terkadang diparkir di parkiran atas, dan terkadang deru raungan mesin off roader menyeruak ditengah sunyinya hutan.


Sedikit saran saat berkunjung ke Coban Pitu

Tentukan Waktu perjalanan
Musim Penghujan atau musim kemarau. Hal ini menentukan sekali. Bila Anda memutuskan berkunjung saat musim hujan, sudah pasti medan licin dan berlumpur. Anda tentunya akan menggunakan sepatu ber-pool agak tajam guna mendapatkan grip atau traksi dimedan. Sedangkan saat musim kemarau, sebaiknya siapkan masker dan body lotion. Mengapa debris debu terbilang tinggi. Terkadang tanpa kita sadari, kaki kita terperosok kedalam tanah berdebu hingga mata kaki.
Bagi penyuka hijaunya alam pegunungan untuk obyek foto, saya sarankan berkunjung saat musim penghujan.

Perjalanan Pagi Demi Spot
Hal ini semata-mata demi mendapatkan spot yang masih sepi pengunjung. Anda pun bisa bebas explorasi lokasi air terjun tanpa kehadiran orang lain.

Bawa Makanan siap makan
Anda sebaiknya bawa makanan ringan, roti yang siap makan, minuman hangat yang tersimpang ditermos merupakan hal yang harus dibawa. Mengapa? Anda tentunya tak mau repot bikin kopi panas atau memasak bukan?

Beristirahat di Payung

Nah bagi backpacker luar kota yang ingin berada di air terjun saat pagi merekah, bila ingin hemat kantong, anda bisa menghabiskan malam di daerah payung. Disini, pilihlah warung di lereng bukit yang buka hingga pagi. Anda bisa memesan kopi dan tidur-tiduran sampai pukul 5-6 pagi.  Namun bila anda ingin menginap di villa. Anda bisa mendapatkan didaerah Batu.

Be There dan semoga bermanfaat...  

Nah bagi yang pengin lihat lebih jauh kunjungi: https://youtu.be/i6soU-t04Ls