Rabu, 25 Juli 2012

Tips Membacakan Cerita & Mendongeng ke Anak-Anak Di Kelas


clker.com_reading-story-book-to-kids-md
Masih ingatkah anda akan sebuah film komedi yang berjudul “Mrs Doubtfire”? atau yang terbaru dengan judul “Inkheart”? atau yang lainnya seperti “Bed Times Story”?... Seperti yang anda tahu, dalam film tersebut menceritakan tentang asyiknya kegiatan mendongeng, benar begitu? dan menariknya walau hanya dengan media audio saja atau lewat suara saja, mampu menarik atensi para pendengar khususnya anak-anak.


Mungkin sudah jamak anda membaca dari beberapa sumber tentang bagaimana cara mendongeng yang berkesan, tip-tip menjadi pendongeng yang fantastis dsb. Disini saya hanya sekedar sharing apa yang telah saya lakukan terutama pada saat kegiatan READING STORY dikelas saya. Sebenarnya reading story tidak ada dalam kurikulum disekolah saya. Fakta berbicara READING merupakan kegiatan yang sangat membosankan sekali. Apalagi membaca cerita dalam bahasa Inggris yang notabene banyak sekali vocabulary yang tidak umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang sudah barang tentu membuat kita semakin sukar menelaah arti atau mengikuti alur cerita tersebut. Walaupun begitu, Anak-anak saya, mulai dari kelas tiga sampai kelas enam tingkat sekolah dasar di Sekolah yang berada dikawasan Pondok Mutiara Sidoarjo tetap enjoy dan bahkan sangat bersemangat sekali ketika mengikuti kegiatan ini. 


Memilih Cerita atau dongeng

Sebelum bercerita, tentunya kita sudah mempunyai gambaran cerita apa yang akan kita sampaikan. Saya sarankan anda memilih cerita yang sesuai dengan usia mereka, cerita dengan pilihan kosakata yang sesuai dengan level kemampuan bahasa mereka, isi dan thema cerita yang sesuai dengan dunia anak-anak. Anak-anak saya lebih suka dengan cerita dengan latar belakang yang berbeda dengan lingkungan mereka pada biasanya, dengan latar belakang tempat-tempat yang terkenal didunia atau negera manca atau yang bersettingkan kehidupan mereka disekolah, cerita dengan bumbu agak sedikit humoris, menegangkan dan adventur serta dalam plot cerita tersebut ada unsur kejutan. Dengan kata lain, plotnya mungkin agak sedikit berbeda dari cerita pada umumnya dan agak sulit ditebak.

10awesome.com_itunes-betie-600
Saya berutung sekali karena memiliki seorang teman dari Inggris yang boleh dikatakan suka menulis cerita dengan plot dan setting yang agak berbeda. Ambil contoh beberapa cerita yang menjadi favorite mereka seperti The Great Race, The Tsunami Girl, The Great Escape, The Little People, The Best Village dan The Silversmith serta masih banyak cerita yang lainnya. Selain itu saya sarankan anda browsing dari storynory.com yang mana anda akan mendapatkan dua hal keuntungan yakni sumber cerita yang banyak serta terdapat pula versi audio yang bisa digunakan untuk listening skills dan listening comprehension mereka. Tentunya hal ini bisa dilakukan bilamana kelas anda dilengkapi dengan perangkat multi media.      


Membaca Dan Mendalami cerita

Ada sebuah ungkapan yang berbunyi seperti ini: “… kita tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan sempurna bilamana kita sendiri tidak mencintai hal itu terlebih dahulu..” Maksud saya, cerita anda akan sangat “hidup” bilamana anda sangat menyukai isi cerita yang akan anda ceritakan ke anak-anak anda.

Saya sarankan anda membaca terlebih dulu dan memahami betul seluk-beluk dalam cerita tersebut. Kesan bahwa cerita itu apa adanya akan sirna tatkala bisa memberikan bumbu-bumbu atau hal-hal yang menarik dari luar isi cerita tersebut. Selain itu anda bisa memberikan beberapa pertanyaan yang menarik yang memicu rasa penasaran siswa anda. Saya berani jamin siswa akan sangat focus mengikuti jalannya cerita dari awal sampai akhir bahkan bila ada beberapa latihan soal atau tugas perihal cerita tersebut mereka tidak akan ogah-ogahan melakukannya. 


The Great Race..

Ambil contoh sebuah cerita petualangan “The Great Race” tulisan R.R. Kane. Cerita ini mengisahkan sebuah perjuangan dan petualangan seseorang dari kalangan biasa yang berasal dari Indonesia untuk balapan keliling Asia. Kompetitor utamanya ialah Orang China dan Jepang yang tidak hanya berduit tapi juga dilengkapi dengan beberapa teknologi mutakhir guna memenangkan balapan selama dalam perjalanan. 


Atur satu cerita untuk beberapa episode atau babak. Demikianlah yang saya lakukan. Pada dasarnya cerita tersebut agak panjang jadinya ya harus dipotong-potong menjadi beberapa episode. Seingat saya cerita tersebut saya jadikan lima episode. Cukup satu minggu atau satu jam mata pelajaran khusus membaca cerita tersebut per episode seukuran selembar kertas ukuran folio. Bisa dibayangkan apabila sekali baca langsung dari awal sampai tamat, bosankan? apalagi masih ada beberapa hal yang harus kita pelajari selain kegiatan membaca cerita tersebut. 


Ajukan beberapan pertanyaan preview setiap kali hendak bercerita. Ini merupakan media yang sangat menentukan tatkala kita akan memulai kegiatan membaca cerita. Dengan adanya beberapa pertanyaan secara tidak langsung akan menumbuhkan rasa penasaran pada anak didik kita. Apalagi bila kita berikan bocoran-bocoran sedikit tentang isi cerita tapi kita tidak serta merta memberitahukan apa yang akan terjadi. Akan tetapi kita juga harus bijak dalam bertanya agar suasana kelas tetap terkontrol. Gunakan lebih banyak pertanyaan yang mana jawabannya model “yes” or “No” atau model menjawab cukup dengan angkat tangan saja tanpa diperlu suara.   

Ambil contoh sesuai dengan bacaan yang akan kami baca saya tanyakan beberapa kalimat dibawah ini:
Siapa yang suka dengan Balapan? …
Siapa yang bercita-cita menjadi seorang pembalap Kelas Dunia?...
Siapa pembalap yang kalian tahu dan kagumi? Mengapa?...
Siapa yang sering Nonton Moto GP atau Formula 1 Race?...

lalu kembangkan semisal seperti:
Motor sport apa yang kalian ketahui? dari Negara mana itu diproduksi?...
Mana yang lebih cepat Motor atau Mobil?..
Kira-kira adakah balapan antara Motor dan Mobil?...
Apa yang kamu perlukan untuk memenagi sebuah balapan?...

Nah lanjutkan berikan beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan isi cerita?
Kalian tahu Motor Kawazaki Supersport? Kalian tahu juga mobil Ferrari Sport?... bagaimana dengan mobil Daihatsu Zebra mini truck?...
Kalau digunakan untuk Balapan, Siapa yang memilih kawazaki? Ferrari? atau Daihatsu mini truck?...
Kira-kira siapa yang akan memenangi balapan tersebut?...
Bagaimana kalau kita mencari tahu dengan membaca cerita ini bersama-sama…


Pastikan setiap anak mendapatkan copy cerita yang akan and baca. Sebelum membaca mintalah mereka untuk mempersiapkan highlighter atau pena stabilo. Bila memungkinkan ada lebih dari satu warna. Stabillo tersebut akan digunakan sebagai penanda para tokoh dalam cerita tersebut, kejadian-kejadian penting dalam cerita, bisa juga informasi menarik dalam cerita, serta ungkapan-ungkapan yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. 


Satu lagi sebelum membaca cerita, buatlah sebuah peraturan kecil bagi kelas tersebut bilamana ada anak yang tidak memperhatikan bacaan atau tidak mengikuti alur bacaan. Berikan penalty sederhana seperti bercerita dari awal akhir didepan kelas seusai anda membaca, berdiri sendiri dan mereka diperbolehkan duduk ketika selesai membaca per episode atau minta mereka semua berdiri dan barang siapa yang mampu melanjutkan cerita mereka bisa duduk kembali. Jujur hal ini akan membuat anak anda terpacu untuk setidaknya mengikuti kegiatan membaca. serta membuat suasana kelas agak terkontrol.


Bacalah per paragraph dan ajak anak-anak masuk dalam cerita. Tidaklah bijak bilamana anda meminta anak anda yang membacakan cerita tersebut terus menerus dari awal sampai akhir. Sejatinya Andalah yang seharusnya membaca buat mereka. Hal ini setidaknya Anda memberikan contoh membaca sebuah dongeng atau cerita dengan menarik. Selain itu ketika anda membaca dengan sangat menarik, jelas sudah suasana monoton tidak akan terjadi.

Untuk membantu mereka memahami detail isi cerita, walaupun cerita tersebut mengunakan bahasa Asing atau Inggris, bacalah per paragraph lalu ajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan isi paragraph tersebut atau berikan penekanan pada beberapa hal yang dianggap penting dan menarik dari isi paragraph tersebut. Bisa jadi anda yang meminta mereka turut serta menentukan bagaian-bagian mana yang menarik dari bacaan tersebut.

Saya sarankan untuk menghindari mereka membuka kamus setiap kali mereka menemukan beberapa kosakata yang baru. Hal ini tentunya akan memberatkan mereka dan sudah pasti akan membuat kegiatan membaca tidak menarik. Solusinya ya Anda sendiri yang harus menyiapkan beberapa synonym atau antonym kosakata yang asing bagi mereka. Serta anda seharusnya lebih komunikatif dengan mereka. Anda tidak harus serta merta membaca persis seperti yang ada didalam text. Anda bisa menyesuaikan beberapa kata uang sukar dengan kata-kata yang lebih mudah mereka pahami. Dengan kata lain, anda juga harus bisa menyederhakan kalimat yang ada dalam cerita tersebut.


Beri tanda pada Tokoh-tokoh, Lokasi dan kejadian penting dalam cerita. Hal ini biasanya saya lakukan dengan sangat cepat pada saat jeda dari membaca satu paragraph ke paragraph lain. selain itu, yaaa agar anak-anak saya tidak penat serta lebih menancapkan point cerita kedalam memory anak-anak saya. Kelak nantinya, lembar cerita mereka akan penuh warna-warni dan terkesan lebih menarik serta tidak membosankan seperti 

sushantskoltey.wordpress.com_gestures



Totalitas: SIKAP dan SUARA Anda ketika membaca story tersebut.

Menarik atau tidaknya sebuah cerita ketika dibacakan bergantung pada kemampuan kita membacakannya. Ingatlah ANDA adalah CENTRE of GRAVITY atau andalah pusat dari kelas ketika and membaca cerita tersebut. Sikap dan Suara kita menentukan sekali ketika membacakan sebuah cerita. Saya tidak bisa membayangkan bilamana anda membacanya dengan duduk manis dibelakang meja guru anda. Walaupun dengan suara merdu pastilah barisan siswa yang paling belakang akan “berkarya” ini itu. Jadi Sikap berdiri ketika membaca cerita sangat membantu anda. Jujur saja, dengan berdiri anda akan merasa bebas mengekspresikan isi cerita tersebut. Berjalan keliling kelas juga akan sangat membantu anda merasa lebih rileks. Bila perlu tatap muka salah satu siswa ketika anda membacakan sebuah kutipan atau kalimat langsung yang ada didalam cerita tersebut seolah-olah anda berbicara dengan mereka. 


Be Animated – Mimic, Gesture and Volume of Voice

readbodylanguage.net_Facial-Expression-Body-Language
 
Gesture atau gerakan tangan dan tubuh yang simple namun mengena juga akan membuat anak-anak merasa terhibur. Hindari gerakan tubuh yang over dan terkesan konyol. Hal ini akan membuat martabat anda jatuh dan membuat anak-anak memiliki celah untuk berlaku sedikit over attitude terhadap guru mereka. 


Mimik muka juga sangat mendukung dalam bercerita. Ketika anda membacakan sebuah suasana yang bahagia tentunya pasangkah mimic muka yang bahagia atau kebalikannya ketika sedang membacakan suasana yang melas atau sangat sedih… pasanglah muka anda seaakan-akan anda sendiri yang merasakan kesedihan yang mendalam.

freshbooks.com_mimic-interactive-david-martinez



Volume dan intonasi suara juga berpengaruh ketika anda bercerita. Bisa dibayangkan sebuah cerita yang ceria akan tetapi dibacakan dengan datar-datar saja. So gunakanlah itu semua! Anda tidak perlu merasa malu. Bayangkan dan perbuatlah anda sebagai semua actor dalam cerita. khusus untuk jenis suara, saya sarankan anda membacakan cerita atau kalimat dialogue sesuai dengan tokohnya. Bilamana anda membacakan dialogue seorang nenek tua renta ya usahakan semirip mungkin dengan suara seorang nenek. 


Satu kesan ketika saya sedang membacakan sebuah situasi yang dingin, malam, dan mencekam lalu sontak saya ganti intonasi suara saya ketika ada bunyi “GUBRAAAK!!!!”… sontak satu kelas kaget semua. “Aduuuh Mister… KAGET ya!!!” well… itulah sebuah tanda bahwa saya bisa dengan sangat menarik membawa situasi dalam cerita kea lam imaginasi anak-anak. Ekspresi mereka menunjukkan mereka “in” atau “out” dalam kegiatan membaca.    


Ajak anak-anak ikut serta membaca Story. Setelah kita semua kelar membaca satu episode, maka yang saya lakukan untuk memperlancar pronounsiasi mereka saya akan menawari mereka “Okee.. ayo kit abaca kembali dari awal.. siapa yang mau membaca?” sontak beberapa tangan terangkat keatas dan saya meminta pula agar mereka membacakan dengan penuh ekspresi, animated dan intonasi yang menarik. 


Well… sejauh itulah yang saya lakukan. Respon mereka?... mereka senantiasa antusias tatkala sesi membaca cerita atau dongeng. Bahkan mereka meminta saya untuk selalu membaca cerita-cerita seru. Dalam satu tahun kita bisa membaca lima sampai delapan cerita-cerita yang beraneka ragam. Akhir kata, kalau saya bisa, kenapa anda tidak?... mengutip sebuah judul album milik Cranberries “Everybody else can do it, why can’t we?...

Selamat Bercerita dan Selamat menikmati bermain peran…    

Jumat, 20 Juli 2012

Awali Hari Sekolah dengan Membaca Sebuah Dongeng

readkutubkids.wordpress.com kids-reading


Pagi hari anak-anak datang ke kelas anda. kita semua tahu, anak-anak datang kesekolah dengan berbagai hal yang mereka bawa dari rumah. satu hal yang pasti di dalam alam pikir mereka pun berkecamuk berbagai hal. ada yang masih murung karena dimarahi ayahbunda sebab dia bangun terlambat, ada yang sudah berseri-seri karena hendak bertemu teman atau sahbatnya adapula yang tanpa ekpresi dan jengkel dengan rutinitas mereka setiap hari setiap pagi… 


Dari situ apakah anda langsung tancap gas dan buka buku pelajaran? mumpung pikiran mereka masih fresh?...  Apakah itu yang ada dibenak semua pendidik di tanah air?... WAH.. ANDA SALAH BESAR kalau berpikir mereka langsung siap diberi pengajaran sesuai dengan materi sesuai dengan jadwal pelajaran sehari-hari.


Setiap hari saya memiliki waktu sekitar 10-15 menit sebelum jam pelajaran pertama anak-anak saya dimulai.. dan yang saya lakukan hanyalah hal yang simple.. MEMBACA DONGENG… entah dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia..  


wholesketch.wordpress.com_dongeng
Di dalam sebuah Dongeng itu ada…


Mengapa koq saya lebih suka memilih dongeng buat mengawali hari sekolah?... ya karena usia mereka masih kanak-kanak dan juga banyak hal yang terkadung didalam dongeng. terlebih setelah saya membaca article di yahoo.com, disitu dikatakan membaca dongeng lebih mengena dan terpatri dialam pikiran anak-anak lebih lama. Jujur saja, saya masih teringat beberapa dongeng yang selalu diceritakan oleh mendiang Kakung saya sewaktu saya masih usia SD untuk menemani tidur.  Menurut opini saya, dongeng merupakan media pembelajaran social yang sangat cocok untuk anak-anak. 


Meningkatkan Daya Imaginasi


education2kid.blogspot.com_right left brain

Disini anak-anak secara tidak langsung dilatih untuk mengembangkan daya imaginasi mereka. Ya.. dari hasil pendengaran atau visual dari selembar kertas, mereka berusaha menvisualisaikan apa yang mereka dengar dan baca. bayangkan saja, ketika mereka membaca kalimat “disuatu tempat yang jauh disana, disebuah hutan yang lebat dengan banyak binatang liar…” pastilah ada yang membayangkan suasana hutan dipikiran mereka, tumbuh-tumbuhan yang ada, udaranya, demography..   



Menumbuhkan nilai-nilai HUMANIS


Jelas jelas sudah mereka akan merasa iba dan kasihan bila ada yang memerlukan bantuan. Hal ini tentunya menumbuhkan rasa emphaty dan sympathy dalam diri mereka. Begitu pula ketika mereka merasakan rasa kompetitif, penasaran dan gemas pula. disini mereka juga akan belajar mana sikap yang baik dan mana sikap yang tidak baik yang ada dimasyarakat.  sehingga harapan dimasa mendatang mereka bisa lebih mawas diri dan menjadi pribadi yang bisa disukai oleh orang-orang disekitar mereka.
pusatseo.blogspot.com_kid-thinking


Mengenal Masalah dan Pemecahannya.


Setiap dongeng pastinya memiliki sebuah masalah yang terkanding didalamnya. walaupun ceritanya pendek dan sangat sederhana, pastinya ada sebuah masalah yang sudah tentu harus dipecahkan.  Apabila kita bisa membaca dan tahu kapan pause dan lanjut lagi ketika ada masalah dalam cerita maka hal ini akan membuat anak berpikir apa yang akan seharusnya terjadi kelak atau mereka juga memikirkan solusinya. Pendek kata, dengan belajar memecahkan solusi orang lain, mereka akan punya banyak solusi bilamana mereka menghadapi masalah yang serupa


Menambah Kasanah Bahasa


 Anak yang sering mendengarkan gurunya yang aktif berbicara dan juga sering mendengar dan membaca sebuah cerita, tentunya mereka akan menambah perbendaharaan kosakata yang mereka miliki. ya jelas saja bilamana ada satu kata yang mereka tidak ketahui mereka akan bertanya arti kata tersebut. 


Menambah Wawasan Sosial Anak


Dengan membaca atau sekedar mendengarkan cerita banyak informasi yang mereka dapatkan semisal saja cerita rakyat. jelas-jelas mereka akan bertanya beberapa hal-hal berikut dimana itu? ada apa disana? yang menarik apa ya? dan beberapa pertanyaan lainnya. 


rethakp.blogspot.com_Si kancil dan buaya
Menambah Pengetahuan Exacta atau Ilmu pasti


Walaupun porsinya sedikit sekali, akan tetapi bila kita kaji lebih lanjut bisa membuat mereka belajar ilmu pasti. Ambil contoh cerita kancil dan buaya. Dalam cerita tersebut kancil meminta buaya berjajar dan kancil menghitung jumlah buaya yang ada. disini khan kita bisa bertanya. bila lebar sungai tersebut sepuluh meter kira-kira berapa ekor buaya ya yang berjajar?... Atau pengetahuan alam dasar. Buaya itu jenis binatang apa? binatang yang hidup diair selain ikan apa saja ya? kalau bisa hidup didua alam air dan darat disebut binatang apa? dsb.


Nah alasan-alasan yang saya sebutkan diataslah dasar saya mengapa saya getol dan suka sekali mengunakan media membaca dongeng untuk mengawali pelajaran sekolah. Selain alasan tersebut diatas, otak anak-anak yang pada mulanya belum siap menjadi lebih siap dalam mempelajari hal baru entah itu IPA, Matematika atau juga Ilmu Sosial.

Dongeng apa yang cocok untuk anak-anak sekolah


Dari sekian banyak genre dongeng yang ada berdasarkan pengalaman saya saya sering kali mengunakan: 
Fairy tale atau cerita rakyat. Genre dongeng ini banyak mengisahkan tentang kehiduoan social dan banyak nilai-nilai humanis yang bisa diterapkan dalam kehidupan mereka. Ya sesuai dengan namanya yakni fairy tale atau juga cerita rakyat anak-anak akan membaca asal muasal daerah, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Banyuwangi, Salatiga Malin Kundang dsb.   

Fable merupakan cerita yang mengunakan binatang sebagai tokoh utama. Kancil, semut, tikus dab sangat sesuai untuk anak-anak usia dini atau mulai kelas PG/TK s/d kelas dua SD.


AESOP merupakan kumpulan cerita yang berasal dari Negara manca. biasanya ada tokoh dewa dewi yunani, dewa-dewi dari Asia Timur dsb. 


Sebetulnya banyak cara dalam mempersiapkan anak didik kita agar mereka siap mencerna apa yang akan mereka pelajari disekolah. semua tergantung pada bagaimana kreativitas seorang guru dana pendidik dalam memanage kelas mereka dan Sekaligus mendidik anak didik mereka tentang nilai-nilai kehidupan.


Selamat mendongeng buat anak-anak Anda.

Sabtu, 07 Juli 2012

Hari Pertama Masuk Sekolah: Tips Persiapan Buat Pengajar & Pendidik


A.         Menjalin Hubungan Personal dengan Siswa Baru

Saya teringat ketika sewaktu pertama kali naik pesawat terbang, momen yang sangat mendebarkan tidak terjadi pada saat pesawat sedang terbang di angkasa. Perasaan mendebarkan tersebut juga tidak muncul ketika hendak mendarat. Saya rasa, pembaca sudah mengetahui bila perasaan mendebarkan itu dengan derasnya kita rasakan sesaat kita hendak sedang Take off. Begitu pula yang dirasakan anak didik kita, baik yang baru saja mendapat sekolah baru atau hanya siswa yang naik kelas. Pada saat hari pertama kali masuk sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas tentunya terasa hampir sama dengan perasaan ketika pesawat terbang hendak take off.

Perasaan yang mendebarkan tersebut sangat dirasakan sekali oleh calon anak didik kita. Bisa dibayangkan mereka pastinya memikirkan apa yang akan mereka hadapi pada hari pertama, bahkan mereka tanpa sadar membayangkannya sampai larut malam. Mereka bisa jadi mereka-reka tentang calon teman-teman barunya, yang mana mereka disukai, yang mana mereka harapkan dan begitu pula yang mana mereka dibenci. Bahkan anak-anak kita juga membayangkan calon wali kelas mereka, andai kata mereka mendapat walikelas yang terkenal sabar, atau beken terlebih “keren” mereka tentunya sangat bergembira sekali, nah bisa dibayangkan pula bila mereka akan mendapat wali kelas yang bertipe tegas, jarang tersenyum atau bahkan terkesan “killer”. Satu contoh, Mama dari salah satu anak saya bercerita bila si anak tersebut menangis tiada henti sepanjang perjalanan pulang dari liburan mereka. “Oh.. lebih baik aku tidak membayangkan hal ini” begitu kali isi kepalanya setelah mengetahui kalau saya yang akan menjadi wali kelas mereka, anggapan anak-anak saya tipe guru yang tegas. Satu hal positive dari wacana ini ialah anak-anak tersebut sangat antusias. Ya… rasa antusias itulah yang bisa dijadikan modal para guru dan seharusnya antusias tersebut tetap terjaga sampai berakhirnya tahun ajaran baru.

SATU PERTANYAAN BESAR, ialah bagaimana langkah kita menyupport serta menjaga rasa antusias yang mereka miliki pada saat awal tahun sampai dengan berakhirnya tahun ajaran? Terlebih dari rasa antusias mereka secara implicit dibarengi oleh harapan-harapan baru, semangat baru, dan antusias mereka yang sedang tinggi-tingginya???...

Jawaban untuk pertanyaan diatas sudah tentu gampang sekali Bukan?.. saya berani bertaruh pembaca akan serempak memberikan jawaban seperti berikut:”oh.. kita tentunya akan meluangkan banyak waktu dengan mereka, berusaha mendekatkan diri dengan mereka secara personal, kita akan mengajari mereka” kira-kira begitu yang sering saya dapati dari rekan saya para pengajar dan pendidik.

Pertanyaan selanjutnya,
BAGAIMANAKAH anda para pengajar melakukan semua jawaban anda diatas?
Apakah anda benar-benar yakin akan  telah memberi kesan kepada murid-murid anda diakhit tahun ajaran?
Apakah anak-anak yang tergolong susah belajar atau seringkali membuat onar sesisi kelas akan terkesan dengan Anda Sebagai Wali kelas? Ataukah hanya sebagian murid yang kebetulan golongan pandai atau yang sering mendapat nilai sempurna yang berkesan dengan anda?
Apakah anda akan memperlakukan yang baik atau nakal, yang pandai atau low layaknya siswa pada umumnya seperti tahun-tahun sebelumnya?

Image resource: maniactive.com
 Okkay.. sekedar sharing, biasanya saya tanamkan pada diri saya “menghitung hari” seperti lagu hit yang pernah dinyanyikan oleh Kris Dayanti. Makna “SATU TAHUN” kalo boleh dikata simple sekali dan pendek apalgi bila kita memandang angka “SATU”. bukankah SATU merupakan bilangan yang palimg kecil? dan sering kali kita menganggap remeh angka satu ini laksana angin lalu. Perkara menjadi berbeda bila kita memecah angka satu tersebut menjadi nilai bilangan yang lain:
Satu tahun berarti 12 BULAN..  berarti 52 minggu… walau secara efektif kita mengajar secara effective antara 10-11 bulan berarti berkisar 40 s/d 45 minggu per tahunnya. Bila dalam seminggu kita mengajar selama 5 hari dan rata-rata 6 jam per hari maka kita akan mendapati angka 30 jam. Dikalikan ambil saja sebagi contoh 45 minggu yang akan memunculkan angka 1.350 jam per tahun akademiknya. lebih lanjut akan muncul angka 81.000 bila jam mengajar dikalikan dengan 60 menit.

Dari paparan diatas, makan satu tahun merupakan waktu yang SANGAT PANJANG untuk dilalui serta dan tentunya sangatlah berharga untuk dihabiskan tanpa meninggalkan kesan alias kegiatan yang itu-itu saja… Pengajar dan pendidik memiliki waktu yang teramat banyak untuk membentuk siswa kita dan  untuk melakukan banyak hal positif. lebih lanjut bilangan tersebut merupakan cerminan betapa Anak akan lebih dekat dengan sang gurunya daripada menghabiskan waktu bersama keluarga dirumah. dan tentunya apa yang bisa kita lakukan bersama dengan murid kita?... BANYAK SEKALI!!! dan tentu harapannya… SEMUANYA EXCELENT serta BERKESAN di hati mereka

Saya sendiri bukanlah seraong guru yang HEBAT ataukah yang paling patut diteladani di SELURUH SEKOLAH. Bahkan tak jarang saya juga tegas dan agak keras dalam mendidik dan membimbing mereka apabila mereka tidak bisa mencapai standard target dari masing kapaistas mereka. Akan tetapi ketika saat kenaikan kelas, saya merasa terkejut, gheran begitu pula terharu ketika anak didik saya kerap kali bertanya: “Mister, tahun depan lagi ngajar kita lagi ya?”, “Please ya Mister… Ayolah!!!” atau “Mister Tahun depan kita mau ngapain lagi, bikin kampanye, bikin drama lagi ya atau ayo Mister bikin Band?”. Dan begitu pula wali murid, mereka juga memohon saya untuk mengajar lagi ditingkat yang sama dengan murid yang saya ajar tahun ini.

“… Memotivasi, Mengarahkan dan Memonitor Perkembangan Anak didik

Dari situ sah-sah saja saya menilai diri saya, sebagai seorang pendidik dan pengajar telah berhasil menanamkan kesan kepada Anak didik, saya telah menyentuh hati mereka. Saya berhasil menjalin hubungan yang erat dan tetap dalam kaidah professionalitas antara guru, siswa, beserta orang tua anak didik saya. Jujur saja, apa yang telah saya berikan hanyalah mencoba memberikan inspirasi bagi mereka untuk berani tampil beda, berani mencoba hal baru dengan hal-hal yang out of the book yang nanti akan saya bahas juga pada posting blog. Berikan contoh yang menginpirasi mereka semua. Setelah itu yang saya kerjakan hanyalah memotivasi, mengarahkan serta  membimbing mereka, tak hentinya dan bosannya menasehati mereka bila dirasa perlu, Bilamana mereka menhadapi kesulitan, membimbing mereka untuk bisa memecahkan persoalan/problema mereka merupakan metode yang efektif dalam membentuk karakter mereka serta membantu mereka mengarungi satu tahun akademik baik dari sisi akademik maupoun yang non akademik.  Saya juga senantiasa memantau perkembangan mereka selama mereka menjadi anak didik daya. Oleh karena itu, bisa jadi apa yang saya lakukan buat mereka berguna pula untuk para guru yang lain.

RAHASIANYA…

Ya untuk bisa menyentuh hati dan memberi kesan sepanjang tahun kunci dasarnya ialah HARI PERTAMA masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Itu saja dulu dan janganlah berpikir yang lain!! Mengawali tahun akademik pada hari pertama dengan penuh kesan, serta bisa membuat anak terinpirasi merupakan modal dasar yang kuat. Bila mana mereka terkesan, tertantang, dan memiliki semangat itu saja sudah cukup. dan tinggal bagaimana anda mengolah antusias mereka sepanjang tahun. Para Pengajar seharus sungguh-sungguh merancang aktivitas kelas yang benar-benar berkesan bagi mereka. BENAR-BENAR TERENCANA! Saya tidak akan berbicara lebih banyak tentang lesson Plan atau RPP. saya rasa semua guru ditanah air sudah pasti mengetahui itu semua. Tapi beberapa hal kecil yang sepertinya kita lupa atau tidak terpikirkan sebelumnya.
1.       JANGAN MENGAJAR PADA HARI PERTAMA

Image Resource: nie.lancasteronline.com

Saya pasti akan geleng-geleng kepala plus sangat menentang sekali bila mana kita mulai hari pertama dengan langsung belajar dari buku baru sesuai dengan kelas mereka. Saya juga akan sangat tidak SETUJU bilamana guru hanya berkenalan sebentar mungkin satu jam dua jam lalu memberikan sisa waktu disekolah untuk FREETIME! mereka dengan bebasnya chit-chat dengan temanya, berjalan bebas dan berkeliaran tak tentu diseluruh wilayah sekolah, atau bermain electronic games yang sejatinya mereka bisa mainkan sendiri dirumah. akan sangat menyedihkan bilamana terlihat guru wali kelas yang bersangkutan berada didalam kelas tersebut.

Bukankah kita bisa mengunakan waktu tersebut dengan kegiatan yang terpadu dan terarah? lagi pula mereka juga belum siap tuk belajar karena habis liburan panjang. Mereka tentunya masih dipenuhi keinginan untuk bermain atau melakukan kegiatan yang bersifat fun..
Apa yang akan saya lakukan: saya akan katakan kalimat ini kepada mereka “OK!!! Anak-anak hari ini Bapak tidak akan mengajar kalian apapun dari buku pelajaran. yaa… hari ini daro pagi sampai pulang, TIdak ada pelajaran! hari ini kita akan ngobrol ini itu. setuju?... dan jujur saya, bapak membutuhlan bantuan kalian semua. siapa yang mau bantu Bapak?...
Saya yakin anak-anak antusias sekali mau terlibat dalam diskusi, mereka merasa tidak diperintah akan tetapi mereka merasa akan dihargai. bukankah begitu?


2.         NAME TAG!

Salah satu kesulitan pada waktu pertama kali mengajar kelas yang benar-benar baru ialah mengingat nama-nama mereka apalagi bila satu kelas terdiri dari 20-an siswa. Belum lagi bila Anda diminta mengajar beberapa kelas. Susah bukan menghafal semua nama-nama mereka? Terlebih bilamana kita diharuskan memanggil nama mereka sesuai dengan dengan benar pada saat pertemuan pertama. Saya yakin mereka akan merasa dihargai dan diperhatikan bila kita mampu memanggil nama mereka dengan tepat. Lucu jugakan kesannya bilamana wali kelas sampai lupa, tidak tahu atau bahkan salah menyebut nama mereka, benar begitu bukan? Jadi bagaimana solusi menghafal atau menyebut nama mereka dengan benar?...

Solusi simple saja. Saya sudah mempersiapkan lipatan kertas dari kertas buffalo yang salah satu sisinya sudah saya tulis nama mereka sesuai dengan daftar nama murid yang saya terima. Yang jelas, saya akan mencatat nama panggilan mereka sesuai dengan info yang saya dapatkan dari wali kelas mereka terdahulu. Lalu saya bagikan kepada mereka serta meminta mereka meletakkannya diatas meja didepan nama mereka. Sehingga dengan mudahnya dan tentunya dengan benar saya menyebut nama anak-anak saya yang baru.  

Besarnya name tag tidaklah terlalu besar. satu lembar kertas buffalo bisa saya gunakan untuk empat anak. Saya lipat dan potong lalu ¼ bagian tersebut saya lipat menjadi dua bagian dan saya berdirikan diatas meja. Satu sisi kertas tersebut tertulis nama panggilan siswa yang bersangkutan. Hal ini selain memudahkan saya memanggil nama-nama anak saya juga secara langsung membuat hati mereka senang dan terhargai layaknya para pembesar atau manager yang memiliki name tag diatas mejanya masing-masing.

Lakukanlah hal ini dan minta anak-anak meletakkan nama mereka diatas meja selama seminggu atau dua minggu pertama tahun ajaran baru atau beberapa kali pertemuan sampai guru kelas atau guru bidang study benar-benar hafal betul nama-nama anak anda. Selamat mencoba!

3.         SHOW THEM AROUND Your class.


Saya selalu tekankan pada hari pertama, bahwa ini kelas mereka selama setahun kedepan. Harapan saya mereka akan timbul perasaan memiliki dan merasa berada layaknya dirumah mereka sendiri. oleh karena itu saya beritahukan mereka, mereka berhak dan bebas mengunakan fasilitas yang ada dikelas mereka dengan benar. untuk memudahkan mereka memudahkan mencari dan menata maka saya sudah memanage beberapa hal yang ada dan tidak lupa saya memberitahu letak stasionary dan files kepada mereka. Saya beritahukan tempat meletakkan botol minum dan kotak makanan mereka, tempat menyimpan berkas file kelas mereka, susunan kelas, tempat marker dan penghapus papan tulis, tempat menata buku bacaan dan referensi, folder enrichment kelas, barang-barang kebutuhan kelas untuk metari project serta papan display hasil karya mereka dan juga file-file administrasi kelas.

Harapan saya, mereka juga belajar bagaimana manata barang-barang yang mereka perlukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tujuan mereka bisa dengan efisien menggambil dan meletakkan kembali barabg0barang sesuai tempatnya sehingga terkesan ter-organized dan rapi. bukankah seni menata barang-barang tersebut seni management dari Jepang?...
   
4.         SHARE YOUR IDEAS & ACTIVITIES

Mengajar bukanlah semata-mata mentransfer semua ilmu yang ada didalam buku mata pelajaran kepada anak didik kita. Saya yakin banyak anak-anak kita yang ingin belajar lebih banyak lagi dan belajar lebih tentang sesuatu yang tidak ada didalam buku mereka atau istilahnya belajar “out of the book and box”. Toh anak-anak jaman sekarang bisa dengan mandiri belajar tidak hanya dari buku mereka, mereka bisa membuka layanan internet, buku referensi dan bacaan yang bejibun, atau menonton video pembelajaran.

Image resource: rebuildlakeshore.com
Seharusnya, setelah para pengajar dan pendidik menelaah syllabus dan RPP mampu mengangkat sebuah aktivitas, project yang tidak ada didalam buku menjadi sebuah kegiatan kelas yang menyenangkan dan manantang, Jangan lupakan aktivitas tersebut masih tetap relevan dengan materi ajar mereka. Bisa jadi aktivitas kelas tersebut menjadi project jangka panjang atau dalam durasi satu semester dsb.

Hal ini bisa juga didapatkan dengan meminta mereka sharing harapan-harapan mereka semua atau keinginan mereka selama dikelas baru ini. Saya juga akan men-sharingkan beberapa hal yang menjadi harapan saya plus goal saya ditahun ini. baru kemudian kita akan diskusi dan menetapkan bersama aktivitas kelas apa saja yang akan kita lakukan bersama-sama.
  
Anak-anak saya biasanya suka sekali mengunakan mindmap daripada mengopy apa yang guru tulis dan terangkan dikelas. Saya akan meminta mereka untuk lebih berkreasi dalam membuat mind map. Saya katakan kepada mereka mind map mereka seharusnya lebih unik, dan memiliki rasa seni. Mereka bisa mengunakan berbagai warna pena dan gambar yang sesuai.  Idea yang lain, saya katakan mereka akan melakukan presentatasi ke kelas-kelas yang lain dan bentuknya mirip dengan kampanye agar teman-teman mereka bisa bertindak lebih baik. Selain itu, saya juga katakan kelas kita akan membuat tampilan drama untuk pentas sekolah. Tidak lupa saya katakan kepada mereka itu merupakan hal yang sukar karena mereka hanya duduk dibangku Sekolah Dasar dan pada umumnya dramanya dalam Bahasa Inggris. Saya sharing-kan beberapa kesulitan yang ada mereka hadapi plus langkah-langkah untuk membuat tampilan tersebut benar-benar sempurna. Saya berikan beberapa idea yang terkadang sukar bagi mereka akan tetapi mereka semua tertatil dan mau mencoba tantangan tersebut!   

5.         HOPE AND PRAY! – TIME CAPSULE!

Salah satu aktivitas yang berguna bagi anak-anak yang saya ajar ialah ialah membuat time capsule. Tujuan dari aktivitas ini ialah anak-anak belajar bagaimana merencanakan langkah-langkah yang akan mereka lakukan selama dikelas baru, menetapkan tujuan akademik, non akademik dan perubahan sikap mereka untuk jangka pendek ataupun jangka panjang serta evaluasi setiap langkah dan rencana yang kerjakan plus proses kegiatan belajar mereka. Dalam kasanah bidang management time kapsul sama artinya dengan program jangka panjang, langkah-langkah yang diambil, plus evaluasi berkala serta tindak lanjut dari hasil evaluasi. Mengenai isinya sudah barang tentu berbeda dengan management perusahaan. Kita tahulah isi, scope dan batasan yang ada dikepala anak-anak kita.  

Ambil contoh, anak-anak ingin mendapat rangking satu. Disini saya meminta mereka bagaimana cara kalian belajar sehingga bisa mendapatkan tujuan kalian tersebut atau sisi non akademik, ada yang ingin membelikan kado buat papa mamanya saat ulang tahun mereka. Disini saya membantu mereka memecahkan problema tersebut, bagaimana caranya menyisihkan uang saku. Dan masih banyak lagi “hope and pray” yang bisa dimasukkan dalam time capsule.

Untuk jelasnya mengenai kegiatan time capsule bisa membuka posting yang saya tulis dan posting di blog ini: http://classroom-corner.blogspot.com

Bagian kedua dari artikel blog akan membahas tentang bagaimana memyiapkan management kelas sejak hari pertama dan sepanjang tahun..

Silahkan koment dan tunggu posting berikutnya…