Rabu, 27 Juni 2012

Kisah Dan Makna Sebuah Pensil

Image Source: naritavc.blogspot.com
Kisah Dan Makna Sebuah Pensil

Hidup dan pribadi kita… hampir sama dengan sebatang pensil…

Dunia pendidikan selalu erat kaitannya dengan beragam alat tulis. Sewaktu saya kecil dulu, saya hanya mengenal pensil, bolpoint plus krayon atau spidol yang fungsinya hampir semuanya serupa yakni sebagai alat tulis. Sejalan dengan perkembangan zaman serta innovasi yang selalu dinamis, saat ini kita disuguhi beraneka ragam jenis alat tulis yang semuanya tercipta untuk memenuhi hasrat kreativitas kita semua.

Tanpa memandang remeh alat tulis modern saat ini, saya koq tertarik dengan nilai dan makna terdalam dari sebuah pensil sederhana yang biasanya hanyalah… batangan hitam dari karbon yang terbungkus oleh balutan kayu dibagian luarnya.. serta rata-rata bersisikan segi enam. Plus saya hendak sharing juga dari sebuah artikel yang pernah sekali saya baca dulu kala… dan masih tersimpan hingga saat ini, yakni:

“Kisah sebuah Pensil sederhana…”

Yang disajikan dalam bentuk narasi sebagai berikut:

Ada seorang pembuat pencil, katakanlah demikian, setelah dia selesai membuat pencil dan sesaat sebelum dia memasukan pensil buatanya kedalam box kemasan untuk didistribusikan keseluruh dunia.. pembuat pencil tadi berpesan kepada pensil tadi… begini,

“Hai pensil ciptaanku.. ada lima hal yang hendaknya kamu perlu ketahui.  Lakukanlah itu dan kamu akan menjadi pensil terbaik yang pernah ada. Ingat baik-baik pesanku ini ya… jangan kalian lupakan satu pesanpun… imbuh sang pembuat pensil tadi.

Pertama, kamu akan mampu melakukan atau menghasilkan karya yang hebat bilamana kamu berada dalam tangan seseorang. 
Image source: bestfard.wordpress.com 

Ya… tanpa bimbingan dan arahan dari orang yang berwenang dalam hidup kita, mustahil kita akan menghasilkan sesuatu yang agung. Bisa jadi arahan tersebut dari Tuhan kita, orang tua kita, dan juga para guru kita.

Kedua, kamu akan mengalami proses rautan yang menyakitkan dari waktu ke waktu,  akan tetapi itulah yang kamu perlukan bila ingin menjadi pencil yang lebih baik

Apabila mata pencil kita tidak seruncing dan bulatannya mulai membesar, kualitas goresannya khan tidak sebagus bila mana mata pensil masih bagus bukan?  Solusinya?... adik-adik kelas satu dan dua sudah pasti tahu jawabanya, tidak lain ya… di raut kembali agar bisa berfungsi lagi.

image resource: faishere.hostoi.com

Bagaimanakah dengan hidup kita? Baik sebagai pelajar maupun pengajar?... apakah kita mau bersakit-sakit dan mengalami proses rautan berkali-kali?... agar kualitas kita semakin baik?...

Ketiga, hidupmu dan hasil karyamu akan dilihat dan dikoreksi kesalahannya baik olrh orang lain ataupun dirimu sendiri.

Anggap saja, bila kita menulis atau berkarya dengan pensil kita, dan hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan sudah barang tentu kita akan menghapus dan menganti dengan yang baru, disini manusia seharusnya tidak perlu takut berbuat salah, atau merasa malu apabila kita membuat kesalahan. Bolehlah kita merasa malu sebagi tanda kita masih care dan masih mempunyai nilai diri akan tetapi bila hal itu tidak secara cepat kita koreksi dan kita counter action, maka siap-siap saja hidup kita akan selalu dalam bayang-bayang kegagalan alias menjadi seorang yang “BIG L” atau BIG LOSER = Pecundang besar… rugi khan?...

image resource: nurpahsari.blogspot.com
Dalam contoh ini kita seharusnya juga bersiap diri dan bisa menerima apabila sikap dan karya kita dikoreksi oleh orang lain. Bukankah koreksi dari orang lain secara positif bisa membawa kita lebih baik walaupun terasa menyakitkan dibathin kita. Ya ada baiknya bila kita bersikap terbuka, terima segala koreksian dan analisa apakah benar dan sesuai dengan nilai dan prinsip kita. Apabila ada kredit tertentu kita seharusnya lebih senang bila kejelekan kita ditunjukkan. Semata-mata khan juga untuk perkembangan diri kita?...  





Keempat, yang paling utama dari dirimu ialah apa yang ada didalam dirimu.

Ya… terkadang dalam hidup kita terlalu sibuk memikirkan aksesories diri kita yang terkadang terlihat berlebihan sampai-sampai kita lupa hakekat diri. Ambil contoh kasus begini, banyak dari kita apabila kita sudah merasa “berduit” kita bersikap pola hidup konsumtif. Kita membeli barang ini itu tanpa melihat aspek fungsional dari benda tersebut bagi kita. Atau, saat kita berdandan dan menyemir rambut kita menjadi Pirang atau merah kecoklatan akan tetapi kita sama sekali tidak tahu budaya dan bahasa orang barat. Lebih parahnya, ketika kita ,membaca aksara “English” seperti UNDO (yang dibaca undo padahal AnDu) atau Paste yang seharusnya berbunyi “Peist” bukannya “paste”. Contoh lain, saat kita bergaya orang kaya akan tetapi sikap, tutur kata kita tidak menunjukkan bila kita merupakan golongan orang yang benar-benar Kaya – kaya harta dan budaya. benar-benar menyedihkan bukan?... tampilan orang kaya dan kota akan teapi sikap dan tutur kata “Ndeso”… Mau seperti mereka?...



Nah hal ini bisa kita lihat dipensil 2b kita, yang utama bukanlah terletak pada batang kayu pembungkusnya akan tetapi lebih pada batang karbon yang ada didalamnya. Anda akan merasa jengkel juga bukan bila mana mendapati warna atau goresan pensil anda tidak sebagus seperti yang anda harapkan? Atau batang karbonnya sering kali patah ketika kita menulis. Sudah pasti secepat kilat pencil tersebut akan melayang ke keranjang sampah yang ada dipojok ruangan atau dekat meja kerja anda… bagaimana bila anda yang menjadi pensil tersebut dan repot dengan segala aksesories luarnya akan tetapi dalamnya tidak sebagus atau sepadan?....

Kelima ialah pada setiap permukaan dimana kamu digunakan, kamu harus meninggalkan tanda atau Mark… dengan kata lain apapun kondisinya kamu harus terus menulis.

Kalimat diatas saya artikan begini, dalam hidup baik tindakan kita yang bagus atau yang jelek pastinya akan terekam dalam memori kita dan orang lain. Semua bergantung pada diri kita sendiri. Akankah kita berkarya atau malah membuat kreasi negative? Apalagi sekarang jamannya CCTV segala tindakkan kita akan terekam dan bisa dijadikan bukti jelas.



Setelah mendapatkan pesan dari si pembuat, pensil tadi mengganguk sebagai tanda mengerti dan akhirnya masuklah ia kedalam kotak dengan pesan-pesan tadi di dalam hatinya…
yaaah… dari sebuah barang yang simple akan tetapi terkandung makna yang sangat besar bukan… bagaimana dengan hidup anda?... apakah anda pensil yang berkualitas atau sebatas pensil?...


Life is a choice and the choice is yours…